Saturday, October 17, 2020

Golden Tarot


Penerbitan kartu Golden Tarot (2003) adalah sebagai bentuk merayakan warisan budaya, budaya Tarot dan budaya seni rupa. Kartu-kartu ini adalah kolase lengkap dari karya seni Abad Pertengahan akhir dan awal Renaissance. Renaissance berarti “kelahiran kembali”. Pada era ini, muncul perhatian kuat pada perspektif, proporsi, warna, cahaya dan tema. Maka gambar-gambar pada era ini bisa diperhatikan sangat detail dan kuat. Jaman Renaissance dibagi 4 masa: Proto Renaissance (1300-1400), Renaissance (1400-1500), Renaissance Tinggi (1500-1520) dan Mannerisme (1520-1600).

Golden Tarot pada awalnya diciptakan untuk memperluas penikmat karya seni dan tarot - untuk karya-karya seni yang diremehkan dan kurang dikenal. Sebagian besar lukisan yang digunakan dalam kartu-kartu ini mengambil dari gambar yang berada di gereja-gereja Eropa. Jadi sangat sedikit dari kita yang bisa melihatnya di kehidupan nyata. Karya seni Eropa pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15 sebagian besar bertema religius, yang merupakan cerminan dari masyarakat pada masa itu (atau setidaknya, mereka yang mampu membeli karya seni).

Gambar-gambar yang digunakan berasal dari periode tahun 1200-1500 M. Periode ini adalah periode menarik, baik dalam sejarah maupun seni. Penggunaan elemen emas di bagian pinggir kartu serta eksperimen tentang perspektif dan penggunaan cahaya, juga bayangan membuat beberapa gambar menjadi sangat indah.  

Sebagian besar materi gambar yang digunakan adalah dari gaya dan periode yang dikenal sebagai Gotik Internasional - meskipun istilah ini berkembang secara modern menjadi Renaisans. Kat Black mengaku bukan seseorang yang murni mengikuti aliran tertentu , maka ia dengan yakin melangkah keluar dari batasan yang didefinisikan akademisi sebagai Gotik Internasional.

Kat Black justru menghindari mengambil gambar yang sudah sangat dikenal publik - seperti karya Botticelli, da Vinci, dan Michaelangelo (era Renaissance Tinggi). Karena mereka  ini memang sangat master di jaman Renaissance, sehingga mereka akan sangat berciri dibanding seniman lainnya. Selain itu,Kat Black justru merasa lebih tertarik dan tertantang jika bisa menampilkan karya seni kolase ini dari karya-karya tak dikenal . Karena menurut Kat Black, karya-karya mereka sama layaknya untuk ditampilkan.


Setiap kartu dikolase secara digital dan kemudian tercipta karya seni baru dan asli. Karya-karya Kat Black pada setiap kartu terdiri dari elemen-elemen dari banyak lukisan. Karena sumber gambar yang digunakan sangat penting pada dek ini, maka semua sumber dari semua elemen dan komposisi telah dicantumkan di bagian Lampiran di bagian belakang buku pengantar dek ini. Misalnya, dia membuat kolase kartu The Fool (0), dia lampirkan keterangan, sosok perempuan dan taman pada gambar itu diambil dari karya siapa. Kemudian figur anjing dan bukit dia ambil dari gambar siapa. Demikian seterusnya, detail ada disetiap kartunya. Ini cara dia menghargai dan mempublikasikan tujuan dia membuat kolase kartu ini. Maka deck kartu ini akan dilengkapi buku kecil yang memuat semua keterangan ini sebanyak total 198 halaman.

KOLASE & DIGITAL
Kat Black adalah seseorang yang suka memotong-motong gambar dan tempel (cut paste) sejak ia kecil.  Biasanya dia menghibur diri sendiri di rumah dengan kertas bekas dan gunting di kantor kecil rumah orang tuanya. Pengalaman masa kecil ini sangat mempengaruhi proses berkarya dia saat ini.

Sebelum ditemukan scanner atau alat canggih lainnya, ia membuat kolase fotokopi potongan kayu abad pertengahan dengan pisau dan lem. Banyak seniman kolase masih menggunakan teknik itu, seperti Sarah Ovenall dengan dek tarot Victoria Regina yang cantik.

Sementara dengan berkembangnya teknologi, Kat Black membuat dek tarot digital pertamanya di Deluxe Paint (dPaint) di Amiga pada awal 1990-an. Dengan tiga puluh dua warna, dek itu tidak terlalu mengesankan - tetapi dari sini kartu tarot Golden Tarot ini dimulai. Kat Black juga  belajar Multimedia di North Sydney College of TAFE dan mengasah teknik grafisnya disana. Akhirnya teknologi telah berkembang ke titik di mana segala sesuatu yang dapat Anda bayangkan menjadi mungkin.

Kat Black juga dikenal sebagai web developer, khususnya spesialisasi di resolusi warna (memperbaiki warna). Banyak waktu yang dibutuhkan di setiap gambar untuk dibuat pada resolusi tinggi untuk bisa dicetak, membuat project pembuatan kartu Golden Tarot ini menjadi pekerjaan besar. Satu deck kartu ini membutuhkan waktu produksi sekitar 15ribu jam. Setiap gambar terdiri dari sekitar dua puluh lapisan, dan setiap lapisan telah dimanipulasi untuk membuatnya cocok dengan seluruh komposisi sebaik mungkin.

Namun, tujuan Kat Black adalah membuat deck yang terlihat genuine (asli, original). Jadi ia berharap, pekerjaan dia memungkinkan orang yang melihat bahwa gambar-gambar pada masing-masing kartu ini adalah hasil kolase.

Bahan dan sumber Kat Black untuk membuat kolase ini bervariasi. Mulai dari lukisan dinding berukuran besar dalam corak lembut, hingga dekorasi naskah kecil yang harus diterangi dengan warna primer cerah yang cemerlang. Kat Black mengaku sering melakukan zoom in untuk mengerjakan piksel untuk gambar figur.

Karya Kat Black sendiri sebenarnya beraliran naif dan mirip kartun. Sama sekali tidak seperti gambar yang ia kerjakan di dek ini. Ia tidak bisa melukis seperti seorang Master Italia Renaisans. Tetapi pengalamannya sebagai seorang pelukis tentu telah membantunya dalam project ini. Baik itu soal bakat atau (kemungkinan besar) latihan, aspek komposisi dan warna.

Pameran karya seni bisa memberi kepercayaan diri kepada senimannya untuk melepaskan karyanya ke publik. Seorang seniman kehilangan kendali atas karya mereka, segera setelah mereka menyelesaikannya. Penikmat seni akan membuat interpretasi mereka sendiri dan tidak ada interpretasi tertentu yang lebih benar daripada yang lain. Jika Anda melihat sebuah gambar dan itu mengatakan sesuatu kepada Anda, maka itu benar - terlepas dari siapa senimannya, terutama ketika menyangkut tarot. Demikian juga keinginan Kat Black, begitu Golden Tarot ini berada di tangan kita, semua kembali ke diri kita sendiri, bagaimana kita menginterpretasikan, memaknai dan menyikapinya.

PROFIL
Kat Black adalah seorang webmaster, penulis, dan seniman. Dia telah menunjukkan keberhasilannya sebagai pelukis di Sydney dan Australia barat dan menjalankan berbagai situs hiburan dan informasi seperti goldentarot.com, fork-you.com, dan retrokat.com. Dia memiliki minat pribadi yang mendalam pada Seni Eropa dan Tarot selama bertahun-tahun. Jadi Golden Tarot dilakukan sebagai hasil kerja penuh cinta dibanding sebagai proyek komersial. Kat telah bepergian secara ekstensif, termasuk tinggal di Inggris selama beberapa tahun. Dia sekarang tinggal di Australia dengan kucingnya Ellie.

Konsultasi personal tarot reading
* Online, meet up, event
Bersama Nunuk Ambarwati
WA 081-827-7073
IG @nnk_tarot @nunukambarwati

Thursday, August 27, 2020

Seni dan Pendidikan


Beberapa waktu lalu, 25 Agustus 2020, saya diminta menjadi moderator untuk acara webinar dengan topik "Seni dan Pendidikan". Di acara tersebut, menampilkan para pembicara Aak Nurjaman (kurator, penulis), Cilik T. Pamungkas (former founder Anak Cilik Indonesia) dan Dik Doank (aktifitas pendidikan anak, pengelola Kandank Jurang, seniman). Acara webinar ini sendiri sebagai penanda dibukanya pameran virtual seni rupa karya anak-anak dengan tema "My Spirit". Memang semuanya dilangsungkan serba online/virtual. Baik pamerannya maupun acara ngobrol-ngobrolnya (webinar).

Untuk pamerannya silakan kunjungi
Web https://artspaces.kunstmatrix.com/en/exhibition/912588/ruang-anak (tapi cuma bisa diakses sampai tanggal 14 September 2020, karena cuma bisa bayar web sampai tanggal tersebut)
Youtube Channel Ruang Anak My Spirit https://youtu.be/RcFomx1c_3s
IG @ruang.imajinasi.anak

Selama acara webinar, saya pribadi merasa tergagap gagap dengan metode ini. Saya biasanya mengikuti acara sebagai peserta, kali ini saya bertindak sebagai moderator. Saya harus bisa membuat acara ini dinikmati dengan baik dan tentu saja pesan webinar ini tersampaikan. Namun sayangnya, kendala teknis banyak terjadi pada acara ini. Karena memakai aplikasi zoom gratisan, maka acara webinar seringkali terputus di tengah jalan karena kalau gratisan, kita akan dibatasi oleh durasi. Sedang semangat semangatnya memaparkan gagasan, eh harus cut out di tengah jalan. Mau join link lagi sudah kebingungan. Aduh! Belum lagi soal sinyal koneksi yang naik turun atau masalah teknis dengan audio.

Namun demikian, ya begitulah... karena memang acara pameran dan webinar ini diselenggarakan secara swadaya oleh para orang tua dengan cara iuran - maka semua fasilitas yang disediakan belum bisa maksimal. Apa maksud swadaya disini? Para orang tua yang mengikutsertakan anaknya dalam acara pameran ini, memberikan iuran kontribusi uang untuk biaya sewa web, pembuatan video, juga membuat acara webinar tersebut. Belum lagi kan balada Ibu Ibu yang harus repot ngurusin ini itu sambil webinar, multitasking lah :)


Oke, kembali ke webinar. Berikut ini apa yang bisa saya simpulkan sedikit saja dari acara tersebut, karena memang acara tersebut kurang maksimal secara penyelenggaraan. Padahal kontennya menarik, pembicaranya juga bagus bagus. Tujuan dari webinar ini adalah bahwa seni itu adalah bagian penting dari proses pembelajaran anak. Sementara, seni sering dikesampingkan, tidak mendapat porsi, tidak prioritas dalam dunia pendidikan formal.

Aa Nurjaman (Kurator, Penulis)
Aa Nurjaman menjadi penulis dalam pameran virtual karya anak "My Spirit". Aak sendiri baru pertama kali menulis atau mereview pameran dengan karya anak-anak. Sebelumnya, Aak banyak menulis atau menjadi kurator untuk karya-karya seniman dewasa. 

Bagi Aa, ini merupakan pengalaman baru dan menyenangkan serta unik. Menurutnya, pameran ini bisa menjadi wadah ekspresi anak-anak merespon suasana pandemi Corona. Seni bisa menjadi media ekspresi yang sangat bagus. Membaca karya anak dalam seni seperti membuka rahasia estetis anak tersebut, apa yang dipikirkan dan dirasakannya. 

Dalam kutipan tulisan Aa untuk pameran: Tindakan mengajak anak untuk fokus berpikir sebenarnya mereduksi imajinasi pengalaman sang anak, tanpa disadari di sisi lain terdapat suatu rasa yang membutuhkan penyaluran guna memuaskan hasrat imajinasinya. Salah satu media penyalur pengalaman imajinasi adalah seni. Tetapi potensi seni selama ini kurang mendapat perhatian.

Cilik T. Pamungkas (former founder Anak Cilik Indonesia)
Cilik dalam paparannya sharing perihal pengalaman dia pernah menjadi pengajar/pendidik, juga sempat mendirikan Yayasan yang aktif di bidang edukasi anak-anak dan saat ini juga berperan sebagai seorang Ibu. 

Menurutnya, perkembangan kepribadian anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.Kepribadian adalah hasil proses hidup yang panjang. Kita sebagai orang tua hendaknya bisa mendukung kebutuhan anak untuk membantu proses perkembangan kepribadiannya tersebut. Dan seni bisa menjadi media untuk mengembangkan kepribadian anak tersebut. Seni membuat kita lebih humanis.

Materi presentasi Cilik T. Pamungkas bisa didapatkan di https://drive.google.com/file/d/1U_EFvjVfdpVIAYI0qoj0kkhvMWKPn7qX/view?usp=sharing

Dik Doank (Aktifis Edukasi, Pengelola Kandank Jurang & Seniman)
Sementara Dik Doank mengamati bahwa corat coret anak itu bisa dibaca. Dalam pengalamannya, anak anak diajak untuk pandai “membaca”. Tetapi membaca secara natural, membaca alam. Bagi Dik Doank, mengajar anak itu mengajar dengan cinta, karena cinta itu memberi harapan kepada anak. 

Bagi Dik Doank, dibutuhkan keberanian dan konsistensi sebagai orang tua untuk menentukan pilihan cara mendidik anak. 

Seni itu indah. Seni harus utama di pendidikan anak. Seni akan mengenalkan kepada anak siapa Tuhan. Seni akan menguatkan karakter anak. 

Kesimpulan singkat:
- Seni sebagai media ekspresi anak
- Seni membuat anak menjadi humanis
- Seni menguatkan karakter anak


Energi dalam Membaca Tarot


Tulisan ini terinspirasi dari Teman Bicara ( klien Tarot saya) pada suatu hari. Dia mengatakan menginginkan waktu pembacaan tarot slot paling pagi saya bisa. Alasan dia, karena kalau pagi masih segar dan menurut dia akan lebih akurat pembacaannya. Ada juga Teman Bicara saya yang memilih waktu malam, sekitar pk 22.00, buat dia itu waktu ternyaman dia. Apakah benar demikian? Apakah waktu pagi, siang, sore atau larut malam atau justru dini hari, mempengaruhi sahihnya suatu pembacaan tarot? 
Simak ulasannya berikut ini.

Apa sih energi?
Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Energi tidak dapat diubah dan juga tidak dapat dimusnahkan tetapi hanya dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk lain (Sumber: Google).

Apakah waktu berpengaruh?
Apakah waktu pagi, siang atau malam mempengaruhi  kesahihan dalam membaca tarot?
Saya akan menjawab berdasarkan pengalaman saya ya. Bila ditinjau dari segi logika, waktu pagi hari secara general, memang manusia sedang fresh pikirannya setelah istirahat semalam. Udara pagi juga masih sejuk  dan segar. Tapi bagaimana bila, seorang tarot reader itu kebiasaan bangun pukul 12 siang? Dan lebih banyak bekerja di malam hari? Nah... dari sini, kita tidak bisa menyamaratakan bahwa pagi atau malam akan lebih sahih kan.

Berikutnya, okelah, Anda masih yakin bila pagi hari adalah waktu yang tepat. Itu juga sah sah saja, semua memang akan lebih maksimal bila kita sendiri mantap dan yakin. Kemudian bila slot pagi sudah penuh antrian, dan pembaca tarot baru membuka slot pembacaan di malam hari, bagaimana, apakah sahih pembacaan tarotnya? Kalau yang saya lakukan, jika pembacaan slot pagi sudah penuh, bisa menghabiskan waktu 3-4 jam – maka saya akan berhenti, mengambil waktu istirihat, jeda – untuk mengembalikan energi saya, supaya pembacaan tarot slot berikutnya akan memuaskan Teman Bicara juga. Saya juga tidak mau memaksa badan dan pikiran saya membaca hingga kelelahan karena ini menyangkut produk jasa dan pelayanan. Bagaimana pun produk jasa ada soal kenyamanan dan sangat memakai perasaan. Sama halnya seperti kita bekerja dari pagi, kemudian istirahat makan siang dll, dan lanjut kerja lagi. Sekali lagi, masing masing tarot reader berbeda beda mengambil waktu (bisa lama atau cepat) untuk bisa mengembalikan energi.

Untuk mengembalikan energi, saya bisa melakukan hal lain yang meningkatkan mood, bisa dengan mengkonsumsi makanan atau minuman favorit saya, menenangkan diri, meditasi, istirahat atau tidur, olahraga ringan / stretching, mendengarkan musik favorit yang menyemangati dan sebagainya, ada banyak macam cara. Saya bisa memperkirakan diri sendiri, saat energi saya sudah pulih dan kembali siap menerima sesi baca tarot.

Nah demikian, jadi menurut saya, mau pembacaan saat masih ada matahari atau bertemu sang purnama – itu semua tergantung kesiapan, kenyamanan, kemantapan antara tarot reader dengan kliennya.

Apa feedback penggunaan energi ketika membaca tarot?
Membaca tarot itu menggunakan energi . Karena menggunakan energi dalam dirinya, para tarot reader ini tentunya mengalami feedback tertentu setelah pembacaan tarot. Seperti definisi di atas, energi tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya berubah bentuk. Dan masing-masing tarot reader feedbacknya berbeda-beda – ada yang merasa pusing, terganggu emosionalnya, atau sekadar merasa lelah, mengantuk, atau lapar setelah membaca tarot. Percayalah, setiap tarot reader memiliki caranya masing-masing untuk bisa menetralisir energi dan mengembalikan energinya seperti semula. Mereka tidak akan mau menerima pembacaan tarot bila mereka sendiri belum bisa mengontrol fluktuasi energi dalam dirinya. Nah, hargai juga ya kesepakatan waktu, juga attitude saat pembacaan dengan para tarot reader kesayangamu supaya mereka tetap terjaga baik kesehatan mental , pikiran dan tubuhnya.

Happy reading bersama Tarot Reader kesayanganmu :)

Tulisan ini pernah dimuat di https://www.ruangtarot.com/energi_dalam_membaca_tarot/


Saturday, August 22, 2020

Peramal si Penyingkap Tabir Masa Depan


Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Alternatif AIKON tahun 2000, halaman 8.

Seorang artis, janda berperawakan menarik yang telah dikaruniai anak, menanyakan jodohnya pada peramal. Terbaca nuansa serba putih. Beberapa bulan berlalu, terbetik kabar sang artis tengah bersanding di pelaminan didampingi pria Eropa tampan, berkulit putih. Ingat tragedi Semanggi yang monumental? Ingat fenomena krisis moneter di negeri ini? Boleh percaya boleh tidak, jauh sebelum terjadinya peristiwa ini, melalui pandangan gaibnya seorang peramal melihat barisan gedung perkantoran sepanjang jalan utama Sudirman – Thamrin bergetar hebat layaknya terlanda gempa, bergelimang warna merah. Akurat dalam memprediksi nasib dan menyingkap misteri masa depan seolah merupakan monopoli kaum peramal. ‘Kesaktian’ sekaligus aset ini menjadii sebab musabab peramal laris dibanjiri publik yang ingin datang berkonsultasi.

Tahun Baru
Menjadi tradisi dalam masyarakat untuk tidak melewatkan kesempatan meramalkan peruntungan setiap menyambut pergantian tahun. Aman rasanya bila mampu memprediksi dan mengantisipasi nasib yang akan dialaminya di kemudian hari. Setiap datangnya tahun baru, publik serasa ingin tahun nasib dan peruntungan di tahun tersebut. Klasik diminati adalah topik seputar bisnis, karir, kesehatan, keuangan, asmara, perjodohan dan kelangsungan hidup.

Apa dan Siapa
Peramal nasib, juru ramal, atau peramal, dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah fortune-teller. Kamus Miriam Webster mendefinisikannya sebagai “one that professes to tell future events”. Peramal mampu menyingkap peruntungan dan malapetaka atas diri seseorang di masa mendatang pada periode waktu tertentu. Dapat pula meneropong masa depan perusahaan, potensi laba-rugi, mendeteksi sumber alam dan memonitor ulah kompetitor.

Dibandingkan dengan paranormal, jasa peramal lebih dikhususkan dengan membaca nasib. Jasa paranormal sendiri sangat beragam, mulai dari penyembuhan non medis, meningkatkan daya tarik fisik sampai dengan menurunkan ilmu gaib sesuai keinginan klien.

Peramal dapat digolongkan pada kategori profesional dan amatir. Kaum profesional meramal untuk mencari nafkah. Ada ijin praktek khusus, pada umumnya memiliki jadwal praktek dan mematok biaya konsultasi dengan tarif beragam. Simak promosi gencar mereka di media cetak dan elektronik, seperti majalah dan koran bagi pangsa penggemar dunia supranatural, serta website khusus para peramal di internet. Kaum amatir memilih meramal sebagai aktivitas sampingan, untuk beramal maupun kembangkan hobby. Tidak ada jadwal praktek yang tetap, meramal baru bisa dilaksanakan saat sedang mood atau saat datang kekuatan gaib tertentu.

Keajaiban vs Keterbatasan Peramal
Beragam media seperti kartu, aura tubuh, telapak tangan, komposisi saat kelahiran, tata letak lokasi memungkinkan peramal meneropong ke masa depan berdasar pola hidup masa kini dan masa lalu. Peramal dapat menganalisa sebab akibat timbulnya gejala serta menawarkan alternatif untuk memperbaiki keadaan.

Ada kisah menarik tentang suami istri yang setelah 10 tahun menikah belum juga memiliki momongan, padahal secara medis keduanya dinyatakan normal. Dengan meneropong masa lalu mereka, terbaca bahwa pernikahan mereka  sebenarnya tidak direstui oleh ibu sang istri. Agar bisa berketurunan secara normal, merea disarankan secepatnya memohon maaf. Aneh bin ajaib, setelah akhirnya pernikahan mereka secara tulus direstui, si istri segera hamil. Tentunya tidak semua keinginan klien bisa terpenuhi. Ada pantangan dan keterbatasan tertentu. Sebagian peramal berkeyakinan adalah tabu membuka takdir seseorang secara gamblang, perlu disamarkan dengan bahasa simbolis. Kapan suatu ramalan akan terbukti juga tidak pasti. Bisa diungkap dalam waktu 24 jam, bisa pula baru terjadi beberapa tahun kemudian.

Apa kepuasan seorang peramal?
Tudingan musyrik (Islam) atau kuasa gelap (Nasrani) tidak jarang diarahkan kepada para peramal. Belum lagi tudingan meramal semata-mata demi popularitas atau memperkaya diri. Terlepas penilaian subyektif tersebut, kepuasan peramal sangat beragam. Ada yang merasa bahagia turut meringankan beban sesama, ada yang merasa dihargai karena mendapat kepercayaan penuh dari orang lain, ada yang merasa senang dengan jaringan pergaulan yang luas.

Bisakah Kaum Awam belajar Meramal?
Bisa ya bisa tidak. Teknik tertentu memang dapat dilatihkan, misalnya membaca garis tangan dan kartu ramal. Ada ketrampilan tertentu yang baru dapat diturunkan melalui proses reinkarnasi, atau berdasarkan ada tidaknya bakat supranatural pada diri seseorang. Selain itu diperlukan juga kepekaan dalam membaca dan mengartikan simbol/firasat menjadi suatu ramalan bermakna. Hal ini tentunya tidaklah mudah dilakukan oleh awam. Selain perlu melihat ada tidaknya bakat supranatural, tentunya memerlukan waktu tidak sedikit mengasah kepekaan mengartikan simbol. Peramal yang sudah berpengalaman, jarang ada yang mendekati angka 100% dalam hal akurasi peramalan. Biasanya, bila tingkat akurasi ramalan mendekati angka 80% dari kejadian sesungguhnya, orang sudah bisa menerima dan mengganggapnya sudah baik.

Donna Turner.

Monday, June 15, 2020

Membaca Angka Dua pada Tarot

Urutan Angka – Prinsip pada Tarot mengatakan bahwa setiap angka terkait dengan angka sebelum dan nomor setelahnya. Sebagai contoh, dua muncul dari satu dan mengarah ke tiga. Kali ini akan membahas angka 2/II/Dua. Simbol sempurna untuk angka dua ditemukan di Tai-Chi-Tu yang juga dikenal sebagai simbol Yin Yang. Pada dunia astorologi, dua disimbolkan oleh Bulan dan Saturnus.

DUA terdiri dari dua titik dari mana suatu garis diturunkan dan inilah prinsip pemanjangan. Ini adalah dualitas keilahian yang dicerminkan di hadapan orang lain, dan juga tentang pemisahan dan pertentangan, dimana aliran Pythagoras dipercayai timbul dan mendefinisikan konsep dasar dualitas dan teori berlawanan (yang sering muncul dalam simbolisme trump). Dualitas menyiratkan keseimbangan, pilihan, dan keputusan. Ini adalah ilusi keterpisahan tetapi menawarkan kemungkinan hubungan. Dualitas dasar meliputi:

Ganjil – Genap
Laki-laki – Perempuan
Saya – Selain saya
Terang – Gelap
Baik – Jahat
Aktif – Pasif
Hidup – Mati
Senang – Sedih
Muda – Tua
Sehat – Sakit


DUA - Pilihan; keseimbangan; keputusan; semua berlawanan; dualitas; polaritas; kemampuan beradaptasi; kerja sama; pemisahan; persekutuan; kebenaran batin; baris; dialog; komunikasi; bergabung atau berpisah; digabungkan; bermitra; pasangan; berhubungan; tanggapan; reaksi; refleksi; penerimaan; Penyimpanan; penyimpanan; hubungan.

Arti kebalikan: Ketidakseimbangan atau keseimbangan batin; dalam harmoni; penentangan; kepalsuan; melanggar aturan atau kebuntuan.

Berikut ini pembacaan sederhana kartu dengan angka 2/II/dua dengan mengambil kata kunci “pilihan”:


The High Priestess (II) – Pilihan atas intuisi. Percaya pada intuisi untuk membedakan yang baik dan tidak. Kebijaksanaan dari dalam batin.
Judgement (XX) – Pilihan pada hidup secara utuh. Saatnya perubahan. Kebangkitan. Hidup baru, memberi kesempatan kedua. Pengampunan atau perdamaian dari peristiwa masa lalu untuk hidup yang lebih baik.
Justice (XI) – Pilihan atas tindakan. Keadilan. Apa yang kamu tabur akan kamu tuai.
Two of Wands –  Pilihan pada gagasan. Tinggalkan keraguan dan masalah yang pernah terjadi. Saatnya melihat jauh ke depan.
Two of Cups – Pilihan atas perasan. Kebahagiaan yang dialami oleh dua orang (pasangan). Kenyamanan, romansa, koneksi, soulmate. Persahabatan yang hangat.
Two of Swords – Pilihan pada pemikiran/keputusan. Berada di antara dua pilihan. Kebimbangan.
Two of Pentacles – Pilihan pada kehidupan nyata/fisik/duniawi / sumber daya, seperti keuangan, pekerjaan, rumah, dan semacamnya.

Artikel yang berkaitan dengan topik ini:
http://nunukambarwati.blogspot.com/2021/06/membaca-kartu-ace.html  

Sumber:
21 Ways to Read a Tarot Card, Mary K.Greer
http://www.tarotteachings.com/meaning-of-two.html



Konsultasi personal tarot bersama Nunuk Ambarwati
* Online, meet up, event
WA 081-827-7073
IG @nnk_tarot
Tarif konsultasi tersedia untuk 30 atau 60 menit.

Wednesday, April 29, 2020

Memasak Bagian dari Cara Bertahan Hidup

#Cerita Pertama

Mengapa saya mempunya statement seperti judul diatas? Ini semua berawal ketika saya menjalani residensi di Darwin, Australia selama kurang lebih 1,5 bulan tahun 2008. Ini memang akan menjadi residensi pertama dan terlama meninggalkan keluarga. Saya sudah diinfokan dimana saya akan tinggal, dimana saya magang bekerja dan berapa uang saku per hari selama residensi. Semua hampir sempurna dalam pikiran saya, tinggal menjalaninya saja.

Ternyata hal itu tidak sebaik seperti yang ada dalam bayangan. Uang saku ternyata sangat mepet untuk biaya makan. Saya harus pintar-pintar mencari tempat makan yang sesuai dengan kantong. Tapi ternyata tetap saja susah, saya masih merasa kelaparan, belum puas dengan porsi makanan, menu dan harganya. Menunya cocok eh harganya ngga sesuai kantong. Sementara itu, saya tidak memasak! Iya, saya tidak bisa memasak apapun waktu itu, tidak ada ide, bahkan membuat nasi goreng saja tidak terpikirkan (tapi ya memang tidak ada nasi disana, kecuali pergi ke pasar). Padahal di tempat tinggal yang saya tempati, ada dapur kecil sederhana dimana saya bisa masak. Sementara teman residensi saya yang lain, yang berangkat bareng dengan saya, seorang cowok, dia sudah bekal Indomie banyak banget di kopernya, persediaan dia makan. Aaaahh!

Oke baiklah ini cerita pertama. Tentu saja saya masih hidup selama di Darwin itu, Cuma berat badan saya turun drastis, saya lupa berapa kilo, tapi sepulang ke Indonesia, celana celana ketat saya jadi longgar, badan saya lebih enteng. Dari cerita ini - ajarilah anak-anak kita memasak, masak sesederhana apapun. Konsep masak yang paling sederhana saja, dimana Anda harus bisa bertahan hidup ketika di tempat Anda sangat minimalis. Ketika konsep sederhana cara memasak sudah dipahami, maka kita bisa kok membuat masakan lain yang lebih kompleks. Maka inilah kenapa muncul statemen saya, memasak bagian dari bertahan hidup. Saya baru bisa ngeh bisa memasak 10 tahun setelah kejadian ini.

#Cerita Kedua

Masih soal kemampuan memasak. Cerita ini efek dari pandemi Corona yang banyak dialami kita sedunia. Ketika kita diminta untuk tetap tinggal di rumah, menghindari keramaian – seperti pasar, supermarket, mall dll; maka bagaimana kita harus berpikir tentang stock kebutuhan pangan untuk keluarga di rumah. Apalagi uang dari hasil kerja sudah tak menentu, akibat pekerjaan dicancel, dirumahkan, di PHK dan sebagainya. Maka harus irit dengan kebutuhan hidup terutama pangan selama masa darurat pandemi Corona tersebut.

Kemudian disinilah, memasak sendiri lebih irit pengeluaran dibanding beli jajan di luar. Memasak sendiri lebih sehat, karena kita tahu bagaimana bahan makanan diolah dari awal hingga masak. Memasak sendiri lebih aman dari Covid, karena kita tidak pergi ke keramaian untuk mengantri beli sayur atau lauk di warung pas jam makan. Pakai jasa GoFood juga masih banyak himbauan beranakpinak untuk ini dan itu, intinya mencegah penularan Covid. Inilah kemudian statemen, memasak adalah bagian dari bertahan hidup tersebut menurut saya. Bagaimana kalau kita tidak bisa masak?

#Cerita Ketiga

Ketika pandemi wabah virus Corona seperti ini, jelas makanan masih laku dijual. Makanan masih dicari. Bahkan hampir banyak orang banting setir jualan makanan karena pekerjaan mereka sebelumnya harus berhenti, dirumahkan, di PHK dan sejenisnya karena efek dari Corona. Sampai-sampai ada yang komentar saking kesel dan risih, kalau dia saban hari ditawari beli makanan dari teman-temannya. Di grup-grup WA, juga ramai bersliweran promosi dari peserta grup masakan masakan mereka sendiri dan minta untuk dibeli, bahkan hingga gratis ongkir.

Disinilah, kembali statemen saya, memasak adalah bagian dari bertahan hidup. Orang-orang mencari rejeki, uang dari jualan makanan versi mereka sendiri. Bahkan ada yang jual jenis masakan yang sama hanya beda tipis di harga saja. Nah, kalau kita bisa memasak, kita bisa memasak sendiri untuk tujuan penekanan biaya hingga pemasukan tambahan keluarga.

Bagaimana? Mau nambahi cerita ke empat,  ke lima dan seterusnya? Silakan yuk sharing J

Thursday, April 23, 2020

Cerita Horor : Dijemput dari Keluarga Peri

Cerita dari Sri Sulistyawati (Lilis)*

Ini pengalamanku waktu kecil, usia 5 tahun (sekitar tahun 1980-an) - kejadiannya di rumah dinas Eyangku di Purwodadi.  Eyangku seorang tentara. Orang jaman dulu memang banyak dibekali ilmu, apalagi Eyangku termasuk orang yang keukeuh ngga mau disogok atau dikasih uang pelicin. Jadi Eyang harus bisa jaga diri sendiri dari orang yang tidak suka dengannya. Eyang sendiri sering tidur diatas jam 12 malam, mengantisipasi “kiriman-kiriman negatif” dari orang-orang yang tidak suka dengannya.

Rumah itu sendiri juga bangunan jaman Belanda, wis pepak banget (sudahlah apa saja ada) di rumah itu, dari Noni Belanda sampai Eyang-eyang ganteng ada semua. Rumah itu besaaarr banget dengan 5 kamar tidur, dapurnya saja besar sak kamar sendiri, kamar mandi ada tiga besar-besar juga, iso nggo playon (bisa buat lari-larian). Nah di belakang rumah, ada teras, ada lapangan biasa buat Volley anak buah Eyang kalau pas jaga. Di belakang lapangan Volley itu kayak ada hutan (seingatku nih). Terus deket lapangan Volley itu banyak pohon Kersen yang teduh banget dan kalau berbuah wanginya sampai kemana-mana khas Kersen.

Nah, malam itu nggak tahu gimana ceritanya, Eyang tahu aku nggak disitu. Dicarilah sama Eyang secara mata batin. Nggak tahunya aku lagi diajak maen katanya Eyang. Memang aku ingat kalau aku tuh kayak maen di taman gitu ama anak-anak kecil sepantaranku, jebul kuwi le ngajak dolan (ternyata mereka itu mengajakku main) di lapangan Volley belakang rumah. Mereka kayak koloni, kayak keluarga besar, mereka cantik-cantik dan ganteng-ganteng, peri mungkin ya. Sadar-sadar aku udah dikamar, sudah subuh... dirubung (dikerumuni) ama Eyang Kakung dan Putri sama adik-adik Mamaku. Mama dan Papa di Yogya nggak tahu, karena waktu itu aku cucu pertama, jadi dibawa sana sini sama Eyang.

Aku lihat Eyang Kakung masih berdiri sambil bawa pedang samurainya. Aku sempat tanya, kok Eyang bawa pedang buat apa? Sambil dipeluk Eyang Putri waktu itu, “Nggak apa-apa, itu tadi ada tikus besar di belakang. Eyang nyari tikus!”, gitu bilangnya. Sebenarnya aku sudah tahu apa yang terjadi, pas Eyang jemput aku, sudah diceritain Eyang, tapi mungkin karena masih usia 5 tahun jadi tidak bisa detail kronologinya, nggak ngeh apa yang terjadi. Nah Mama yang cerita lagi ke aku waktu aku udah kelas 6 kalau nggak salah. Karena selama masih SD, aku masih suka ngimpi kejadian itu. Karena waktu itu aku pernah tanya ke Mama, kok aku pernah ngalami kayak cerita diatas itu. Kayak mimpi, jebul (ternyata) itu bener aku alami dulu umur 5 th.  

* Lilis adalah teman SD saya ( = Nunuk Ambarwati) – sewaktu saya share tentang tulisan-tulisan saya cerita horor – Lilis kemudian menceritakan pengalamannya ini. Ini baru salah satunya saja J Dia mengaku banyak mempunyai cerita, tetapi tidak mahir menuliskannya. Terima kasih untuk sumbangan ceritanya.



Monday, April 20, 2020

Tarot Online, Ramal Online


Pembacaan tarot secara online merupakan trend tersendiri di dunia ramal meramal. Memang bisa baca tarot secara online? Iya bisa. Tarot online atau ramal online dengan media tarot ini, mungkin sudah merebak marak di Indonesia tahun 2014-an. Indikasi ini seiring perkembangan jaman dan teknologi, kemunculan media komunikasi yang lebih canggih seperti telepon selular, website dan sejenisnya. Bahkan saat ini banyak baca tarot online secara gratis yang dijalankan oleh mesin aplikasi. Di era digital dan perubahan jaman karena pandemi Covid ini, bahkan pertemuan online justru lebih efektif dan aman. Bagaimana sebenarnya pembacaan tarot secara online ini bekerja?

Tarot online ini bisa menjadi solusi tersendiri untuk
* Persoalan jarak/geografis dan waktu. Klien dan tarot reader tidak ditentukan batasan wilayah, bahkan bisa mendapatkan klien dari luar negeri. Secara waktu juga lebih efektif dan efisien. Baik klien maupun tarot reader bisa menyesuaikan waktu masing-masing dengan kesibukan masing-masing. Apalagi di jaman milienal ini, sudah tersedia platformnya untuk mempermudah akses komunikasi, jadi kenapa tidak kita manfaatkan dengan baik :)
* Membuat suasana pembacaan lebih intim dan nyaman. Beberapa klien lebih nyaman melakukan konsultasi online, karena tidak ingin keluar rumah, tidak ingin bertemu banyak orang, atau tidak ingin kehidupan pribadinya diketahui lebih banyak. Kenyamanan ini menjadi faktor utama pembacaan yang akurat baik bagi tarot reader itu sendiri maupun klien.
* Meminimalisir energi negatif. Wah apa itu? Kalau tatap muka langsung, energi negatif klien bisa langsung terpapar, nah kalau online sedikit banyak bisa dikurangi.
* Tarif (biaya) konsultasi online bisa lebih murah dibanding ketemu langsung. Kalau ketemu langsung kan butuh tempat, waktu khusus untuk diluangkan, biaya-biaya itu juga harus dihitung dan diperhatikan.


Cara memilih tarot online yang baik

* Seiring perkembangan teknologi, kita bisa membuat perbandingan profil tarot reader yang membuka jasa online. Maka silakan bandingkan dulu, bisa tanya-tanya dulu tentang prosedur pembacaan, profil tarot reader hingga biaya konsultasinya. Intinya, Anda harus merasa nyaman lebih dulu.
* Perhatikan profil di media online mereka, baik itu web, twitter, instagram atau media lainnya.
* Berdasarkan rekomendasi atau testimoni. Anda bisa mendapatkan rekomendasi dari teman yang sudah menggunakan jasa tarot reader online, atau bisa cek testimoni yang ada.

Bagaimana tata cara tarot online
* Klien menghubungi tarot reader atau admin. Mengetahui prosedur pembacaan, karena tiap tarot reader memiliki tata cara berbeda.
* Menyelesaikan prosedur administrasi dan membuat kesepakatan waktu pembacaan.
* Tarot online biasanya dilakukan dengan chat whatsapp. Ada juga dengan voice note atau video call, biasanya males ngetik panjang-panjang, atau karena lebih ingin intim bersama tarot readernya. Kalau buat saya, tetap lebih nyaman chat, tapi kalau klien mau voice note silakan, saya akan tetap balas dengan chat dan foto.

Bila melalui chat whatsapp, klien akan mengajukan pertanyaan, kemudian tarot reader yang akan mengocok dan memilih kartu berdasarkan pertanyaan klien. Tarot reader akan mengirim foto kartu beserta jawaban atau hasil pembacaan setiap pertanyaan. Demikian seterusnya hingga waktu sesi konsultasi selesai.

Seberapa akurat tarot secara online?
Akurat. Tingkat akurasinya rata-rata 80-90%
Tarot online tidak kalah akurat dengan pembacaan tarot secara tatap muka (ketemu langsung). Karena tarot reader sudah mendapatkan chemistry dan data lengkap (seperti nama dan tanggal lahir) dari klien. Demikian pun tidak ada masalah siapa yang menarik kartu, tingkat akurasinya tetap sama. Selama klien jujur dan mempercayakan konsultasinya dengan tarot readernya.

Apa yang dibutuhkan tarot reader saat pembacaan online?
Beda-beda tiap tarot reader. Ada yang membutuhkan nama dan tanggal lahir. Ada juga yang membutuhkan foto diri terbaru. Biasanya saya cukup mendapatkan nama dan tanggal lahir untuk bisa membaca secara komprehensif berdasarkan tarot, oracle, shio, zodiak dan karakter seseorang.

Bagaimana masyarakat menanggapi pembacaan tarot secara online?Dari survei kecil-kecilan yang saya bikin, beberapa klien sebenarnya masih menyukai pembacaan tarot secara tatap muka, lebih seru katanya, lebih ekspresif mengungkapkan masalah. Kalau lewat chat atau online, merasa terbatasi. Tapi ada juga klien yang lebih suka via online, apalagi klien dengan batasan jarak dan sudah merasa nyaman dengan tarot readernya. Jadi perbandingannya masih fifty-fifty, setengahnya pingin ketemu langsung, setengahnya lagi milih online.

Silakan segera kontak WA saya untuk tanya-tanya dulu, atau mau langsung pembacaan tarot mendapatkan berbagai solusi masalah Anda seputar asmara, karir, relationship, kesehatan dan lainnya.

Konsultasi Personal Tarot
* Online, Meet Up, Event
Bersama Nunuk Ambarwati
IG @nnk_tarot 
Twitter @nunukambarwati
WA 081-827-7073

Artikel lain tentang Tarot di blog ini
BACA JUGA

Tentang Tarot: Apa saja yang mempengaruhi hasil pembacaan tarot dan tentang ketepatan prediksi http://nunukambarwati.blogspot.com/2019/05/tentang-tarot.html

Cerita tentang dinamika profesi Tarot Reader 
http://nunukambarwati.blogspot.com/2019/05/cerita-tentang-tarot-reader.html

Kartu Death sebagai kartu yang sering disalahpahami, baca selengkapnya di
https://nunukambarwati.blogspot.com/2019/05/death-kartu-bad-boys.html

Apa menariknya Tarot?https://nunukambarwati.blogspot.com/2020/04/apa-menariknya-tarot-buat-saya.html

Corona dalam Pembacaan Tarot
https://nunukambarwati.blogspot.com/2020/03/corona-dalam-pembacaan-tarot.html

Koleksi kartu Tarot
https://nunukambarwati.blogspot.com/2019/04/kartu-tarot-baru.html

Kenapa Takut dengan Tarot
https://nunukambarwati.blogspot.com/2019/04/kenapa-takut-dengan-tarot.html

Background Tarot Reader
https://nunukambarwati.blogspot.com/2019/04/background-tarot-reader.html

Teman Bicara: saya menyebut klien dengan Teman Bicara
https://nunukambarwati.blogspot.com/2019/04/teman-bicara.html


Sunday, April 19, 2020

Cerita Horor: Prewangan


Prewangan atau perewangan adalah bahasa Jawa yang artinya kurang lebih makhluk gaib yang menjadi pembantu manusia.

Suami saya, Noris, seorang barista di sebuah kafe kopi di Yogyakarta. Kalau dapat shift sore, pulang dari kafe bisa pk 00.30 setelah selesai beres-beres. Suami saya kalau beres-beres rapi, kitchen bisa bersih, tertata , barang-barang ada di tempatnya sesuai biasanya. Uang hasil pendapatan kafe tiap dia selesai shift juga sudah dihitung, dilaporkan dan disimpan di tempat aman terkunci.

Malam itu, saya dan anak menemani suami jaga shift di kafe. Ada juga seorang teman baik yang biasanya nongkrong tiap malam, suka kopi juga, Surya. Sosok Surya ini sudah pernah saya ceritakan di cerita-cerita horor saya sebelumnya. Surya ini memang sosok misterius, dia memiliki keahlian perihal dunia gaib, intinya ilmunya tinggilah. Beberapa teman kesulitan melacak kehidupan Surya sebenarnya bagaimana. Darimana dia hidup, apa pekerjaan dia, temen-temen banyak yang tidak tahu. Nah balik lagi ke cerita, jadi malam itu ada saya, anak saya, suami dan Surya. Kami nongkrong sampai kafe tutup. Menemani suami beres-beres hingga pintu kafe dikunci. Selesai, kami saling pamitan dan pulang ke rumah masing-masing lewat tengah malam. Kafe akan buka lagi esok pukul 09.00 WIB dengan petugas barista yang lain.

Pagi-pagi pukul 09.00 lewat, tiba tiba kami dikejutkan pesan dari barista yang jaga pagi ini, Lia. Dia mengirim ke grup WA. Dengan agak panik dan bertubi-tubi kalimat vonis, Lia menginterogasi Noris – katanya, kenapa kunci pintu kafe tergeletak di tempat yang tidak disepakati, kemudian uang juga ditaruh di luar tempat penyimpanan dan kitchen agak berantakan. Semuanya disampaikan Lia dengan bukti foto. Noris tentu saja tidak terima, karena dia merasa sudah sesuai prosedur tutup kafe. Bahkan menutup dalam keadaan tidak terburu-buru (saya juga sebenarnya tahu sekali waktu Noris tutup kafe, jadi anggap saja saya saksinya, dan memang tidak seperti yang dituduhkan itu). Noris dan Lia adu argumentasi via chat WA. Noris merasa tidak terima dan Lia merasa laporan sesuai fakta. Intinya seolah-olah ada seseorang datang ke kafe malam-malam setelah kafe tutup dan berantakin kafe. Lalu siapa?

Argumentasi akhirnya berujung menggantung. Di kafe kami juga tidak ada CCTV yang berfungsi. Jadi agak susah karena menerka-nerka saja. Tidak ada yang mengakui, tidak ada yang merasa masuk kafe malam-malam atau berantakin kafe. Anehnya juga, meskipun uang berada di luar tempat penyimpanan, tapi tidak ada yang hilang. Cuma berantakan saja tidak sesuai standar. Saya masih menduga-duga dalam hati, siapa yang diam diam masuk ke kafe tanpa ijin dan tanpa sepengetahuan kami. Dan saya masih mencoba mencari tahu. Salah satu cara saya mencari tahu dengan membuka kartu Tarot. Ketika menarik kartu, pertanyaan saya adalah siapa yang masuk ke kafe – yang keluar adalah kartu Queen of Wands. Oke petunjuknya adalah seorang perempuan yang mempunyai ambisi tinggi, atau sedang emosional. Kemudian saya mencoba menanyakan tanpa tendensi apapun kepada para staf lain, terutama yang perempuan. Memang jawabannya tidak.

Hampir setengah hari sejak Lia geger di grup WA, kami masih belum bisa menebak siapa orangnya. Yang kami lakukan kemudian, hanya membuat standar baru tutup kafe berdasarkan peristiwa semalam. Sehabis maghrib, salah seorang rekan kerja saya, Merlin, tiba tiba memberitahu hal yang mengejutkan,
Merlin : Buk (dia memang memanggil saya Ibu)... Ibu ngga punya feeling siapa orangnya yang masuk ke kafe?
Saya : Enggak. Tapi dia perempuan.
Merlin : Itu temen Ibuk sendiri.
Saya : Siapa e Lin? (Saya semakin penasaran).
Merlin : Ibu ngga ada pikiran ke Surya?

Hah? Saya kaget sekali. Mengapa Merlin bisa menyebut nama itu? Darimana Merlin bisa tahu? Ternyata Merlin menanyakan ke seorang saudaranya yang Indigo. Menurut saudaranya itu, Surya yang masuk ke kafe bersama para prewangannya. Dan prewangannya itu adalah perempuan perempuan cantik (Ah...makanya kartu Tarot saya yang keluar sosok perempuan). Ada sekitar 5 “orang” yang masuk kafe malam itu. Mereka memang tidak ada niat untuk mengambil barang berharga, hanya ingin menunjukkan bahwa mereka bisa melakukan hal itu.

Masih belum yakin dengan petunjuk Indigo, saya dan Merlin mengundang seorang tarot reader (guru saya) untuk minta petunjuk. Kartu dikocok dan ditebar, pertanyaannya Cuma satu, apakah benar Surya yang melakukan aktifitas semalam? Jawabannya, iya benar, memang dia menurut kartu Tarotnya. Sejak mendapat kepastian yang sebenarnya tidak ada bukti nyata itu, Noris langsung chat ke Surya, “Jangan ganggu kami lagi!” Surya menjawab kenapa, ada masalah apa. Seperti tidak ada masalah apa-apa. Tapi sejak kejadian itu, Surya sudah tidak kembali nongkrong di kafe kami, ya bisa jadi dia tidak enak atau tidak suka karena tiba-tiba Noris chat seperti itu. Surya kemudian sudah hilang lagi entah kemana dan dengan aktifitas apa yang kami tidak tahu.

Mengapa Surya melakukan itu? Asumsi kami karena Surya ada ambisi tertentu untuk bisa terlibat di bisnis kafe kopi di tempat kami. Supaya kami selalu minta bantuan dia dan bergantung kepada dia. Itu asumsi kami, karena memang ada indikasi ke arah itu dalam beberapa obrolan kami sebelumnya. Bisa jadi memang Surya tidak emosional, tapi prewangannya yang emosi, atau alam bawah sadar Surya yang beraksi, makanya muncul di kartu tarot saya sosok Queen of Wands. Demikian cerita horor kali ini.


Wednesday, April 15, 2020

Cerita Horor : Hantu bawaan Toko Barkas

Suatu hari saya dapat tugas dari project untuk mendesain ulang interior sebuah kafe. Waktunya mepet dan uang terbatas. Dengan dua kondisi itu, pilihan tercepat adalah hunting material dari Toko Barkas – yang dicari ada meja kursi satu paket, meja panjang dan rak. Sisanya bisa beli baru untuk pemanis interior seperti tanaman hias, cat dan lainnya. Segera saja saya menuju toko Barkas di Yogya utara, banyak orang merekomendasikan saya bisa kesana, karena memang toko spesialisasi barang bekas. Sesampai disana, ah benar saja, toko ini seperti menempati dua lokasi gudang yang besar. Isi toko sudah penuh dengan barang-barang hingga tak leluasa berjalan. Kebanyakan berupa meja, kursi, rak dengan ukuran bervariasi. Saat berada di toko itu saya tak ada masalah, tak ada gangguan apa pun, kecuali suasana yang terkesan penuh dan sempit saja. Kesan singup (spooky) sih ada, tapi saya ngga mikirin banget, mungkin kebawa deadline kerjaan. Segera saya memilih barang sesuai kebutuhan dan budget. Barang-barang belanjaan saya itu hampir memenuhi bagian belakang mobil Avanza yang boleh saya pakai untuk belanja.
   
Urusan belanja sudah selesai petang hari. Barang-barang terpaksa transit dulu di ruang tamu rumah saya, karena memang project ini dadakan, tak punya gudang dan instant. Transit semalam saja. Besok habis Subuh, saya sudah harus berangkat kembali ke luar kota dengan barang-barang tersebut. Ya memang, projectnya ada di luar kota, di Magelang. Setelah saya tata sedemikian rupa supaya tetap efektif di ruang tamu saya yang mungil, saya bisa istirahat untuk menyiapkan energi buat kerja esok hari.

Malam itu saya merasa tidur kurang nyenyak, mungkin karena kepikiran kerjaan. Gelisah rasanya. Ruang tamu dan ruang tidur saya cuma sebelahan. Antara tidur dan tidak, tiba-tiba...gubrak gubrak gubrak! Saya mendengar suara riuh sekali di ruang tamu. Seperti ada orang yang mindahin barang, geser geser kursi meja atau barang jatuh. Pokoknya ramai sekali sampai saya harus bangun dari kasur. Saya ngga kepikiran apa-apa, nggak enak saja sama tetangga kalau rumah kami berisik malam-malam, dan kaget banget karena suaranya kencang sekali, padahal hari masih gelap. Saya bangunin suami, “Pah, Pah! Bangun! Ada suara berisik sekali disitu!”. Saya bangun dan nyalakan semua lampu. Suara berhenti! Senyap...  Saya cek semuanya, ngga ada apa-apa. Jam menunjukkan pukul 3 pagi. Saat saya cek ke ruang tamu, posisi barang semua masih sama ketika saya tata tadi petang! Aduh....saya langsung mikir yang enggak-enggak. Agak merinding dan deg-degan ketika cek di ruang tamu. Oke baiklah! Ini hantu bawaan dari toko Barkas tadi. Saya nyalakan semua lampu dinihari itu, supaya tidak terganggu lagi.

Akhirnya saya memutuskan untuk melek saja, ngga usah lanjutin tidur. Lagian sudah hampir Subuh. Dan juga pasti ngga bisa tidur lah. Saya bersiap untuk pekerjaan hari itu sambil masih mikir tadi itu apa.

Begitulah pengalaman cerita horor saya :) Lain kali mungkin memang harus dibersihkan dulu kali ya semua barang yang diambil dari Toko Barkas. Kita kan ngga tahu ada sejarah apa sama barang-barang bekas itu. Tapi tetap positif thinking saja, kalau barangnya bagus, harga oke, kenapa nggak kita adopsi, iya kan J.



Monday, April 13, 2020

Apa Menariknya Tarot (buat saya)?

Sejak Agustus 2018, ketika saya mengikuti workshop membaca tarot, sejak saat itu juga saya mulai selibat dengan dunia tarot. Hari ke hari, selalu memegang kartu tarot, entah membaca diri sendiri, membaca orang lain, membuat artikel atau foto, merapikan deretan kartu (refresh/recharging kartu), dll. Apa sih menariknya tarot buat saya?

Visual
Secara visual kartu-kartu tarot memang artsy – memiliki nilai seni sangat menarik. Seni visual memang sudah saya geluti sejak dua dekade karir hidup saya (sejak tahun 1999, saya sudah berkecimpung di dunia seni rupa). Maka tak butuh waktu lama untuk bisa klik dengan deretan deck kartu tarot. Membaca visual hampir setiap waktu saya lakukan sesuai profesi saya sebagai kurator atau manajer pameran seni rupa.

Visual pada kartu tarot aliran klasik, Raider Waite Smith Tarot hingga kartu tarot produksi terkini sungguh menggoda untuk mengoleksi kartu-kartu bagus itu. Banyak variasi aliran, ukuran, visual, harga dan sejarahnya. Coba deh tanyakan pada para tarot reader, berapa jumlah kartu koleksi mereka? Mengapa mereka addict untuk mengoleksi? Buat apa punya kartu tarot banyak-banyak? Bahkan seorang teman pernah tanya kepada saya, “Kan Nunuk sudah punya kartu (tarot), kenapa kok beli lagi, beli lagi?”. Ah yang namanya suka, memang seperti “racun” kan, inginnya punya lagi, punya lagi. Sampai sampai saya harus ngerem keinginan untuk beli lagi beli lagi hehe. Bahkan ada seseorang yang bukan tarot reader saja, punya keinginan untuk mengoleksi kartu-kartu itu. Sebegitu menariknya! Seperti halnya kolektor lukisan, dia bisa dengan kecintaannya mencari, mendapatkan, atau membeli karya seni yang dia sukai. Demikian halnya kolektor kartu tarot.

Tantangan
Kedua, karena seru sekali! Pada tarot ada banyak aspek ilmu yang bisa dipelajari dan berkaitan. Ada astrologi (dunia perbintangan/zodiak), psikologi (visual, warna, simbol), karakter, numerologi, shio, fengshui dll. Semua hal ini saling berkaitan dan bisa didapatkan pada tarot. Membuat teka teki kehidupan menjadi komprehensif terbaca. Membuat saya terus belajar dan belajar. Dan itu kadang membuat surprise sendiri ketika saya berhasil membaca suatu persoalan klien. Ini tentunya memberi energi atau semangat baru dalam kehidupan saya. Dan lebih penting, menjadi semacam tantangan buat saya dari waktu ke waktu (kebetulan saya orangnya suka tantangan). Misalnya, sudah bisa mempelajari A, selanjutnya belajar B, lanjut mempelajari C agar kapasitas saya sebagai tarot reader semakin meningkat kan.

Profesi
Ketiga, jelas ini menjadi profesi terbaru saya di usia yang menginjak kepala empat ini. Dari dunia tarot ini saya bisa membantu banyak orang. Kalau pun tingkat akurasi pembacaan kartu saya mungkin hanya 80% mendekati kebenaran (toh saya juga bukan Tuhan kan), setidaknya saya sudah bisa memberikan cara pandang berbeda dari masalah dia. Atau saya sudah bisa memberi semangat sebagai teman bicara klien. Selain bisa membantu orang lain, tentu saja saya bisa mendapatkan pendapatan dari sini. Membuat saya hidup, hidup yang sebenarnya ya haha. Sebagai sebuah profesi maka saya menaruh harapan dan cinta pada profesi ini.

Demikianlah, setidaknya ada 3 poin dimana tarot sangat menarik dalam kehidupan saya. Siapa tahu ke depannya tambah lagi poinnya :) Mau ikutan komentar, sharing, berbagi pengalamanmu tentang tarot? Silakan tinggalkan komentarmu ya. Terima kasih.

Monday, March 30, 2020

Corona dalam Pembacaan Tarot


Pandemi Corona atau Covid19 yang merebak sejak awal tahun 2020 menjadi perhatian besar dunia. Kita tidak sendiri, sebagian besar umat manusia di dunia ini ikut merasakan dampaknya yang luar biasa. Antara lain dampak kesehatan fisik maupun mental (psikologis), dampak ekonomi ini sangat jelas, dampak sosial (hubungan antar manusia). Sejak merebak di Indonesia awal Maret, sebenarnya saya sudah tergerak hati ingin membaca fenomena ini dari sudut pandang kartu Tarot. Tetapi memang saya tidak ingin gegabah, saya ingin membaca situasi terlebih dahulu. Bacaan pertama tentang Corona ini adalah keluarnya kartu The World. Dimana justru kartu ini akan menjadi kesimpulan pamungkas dari deretan pertanyaan yang muncul tentang fenomena ini. Simak selengkapnya ya.



Mengapa Corona ada di Indonesia?
Three of Swords – The Empress – King of Swords
Kalau melihat dari kartunya, ini bicara tentang teknis penularan, bukan membaca secara filosofis. Saya membaca dari angka III yang keluar berulang kali - Mengapa Corona ada di Indonesia karena ada aktifitas berkumpul dengan jumlah massa yang banyak, sementara mereka yang berkumpul ini sangat percaya diri/yakin bahkan cenderung arogan - bahwa mereka tidak membawa virus (carrier). Tidak hati hati dan waspada.




Penyakit apa sebenarnya Corona ini? 
Four of Cups – Seven of Cups – The Tower
Penyakit ini membuat orang menjadi tidak bergairah, lesu, tidak bersemangat. Kartu Seven of Cups juga mengindikasikan bahwa hati-hati terhadap penyakit ini karena belum tentu orang yang nampak baik atau sehat, dia tidak terindikasi penyakit ini. Kemudian kartu The Tower sangat tegas mengatakan bahwa penyakit ini adalah penyakit yang sifatnya mendadak dan tidak terduga. Ada peradangan, demam, suhu tinggi. Dibutuhkan penangan ke rumah sakit, intervensi medis, perawatan intensif. Penyakit ini lebih intensif bergerak di dalam ruangan tertutup daripada ruang terbuka. Jangan bermain-main dengan penyakit ini bila dibaca secara simbolis dari kartu The Tower.

Kapan pandemi Corona ini akan berakhir?
Knight of Pentacles – Knight of Wands – Wheel of Fortune
Pertanyaan ini paling sering muncul dan menjadi sebuah harapan besar. Kapan berakhirnya tidak bisa dalam waktu singkat (dalam hitungan bulan), ini dibutuhkan ketekunan, fokus, kerja keras dan komitmen bersama untuk bisa menanggulanginya. Tetapi pelan dan pasti wabah ini akan berakhir karena ada tekad yang kuat dari kita semua. Pasti berakhir! Berakhir dengan sebuah perubahan yang sangat signifikan – mengubah persepsi dan cara pandang tentang kehidupan. Seperti sebuah “kelahiran” baru. 


Pandemi Corona ini diibaratkan sebagai peremajaan semesta, cara semesta bekerja memperbaiki dirinya. Diwakili dengan kartu The World – semesta membutuhkan keseimbangan pikiran, tubuh dan jiwa dari semua yang tinggal didalamnya. Ini akan menjadi penyegaran, pemulihan yang lengkap dan final dari semesta. The World juga berarti bahwa semua masalah dapat diatasi dengan baik sesuai dengan harapan. 

Yang sebaiknya kita lakukan adalah tetap menjaga keseimbangan tubuh, pikiran dan jiwa kita secara konsisten (berkelanjutan). Bahwa semesta dan kita harus selaras, harmonis supaya roda kehidupan tetap berputar pada porosnya dengan bahagia.







Konsultasi Personal Tarot Reading
* Online, Meet Up, Event
bersama Nunuk Ambarwati
IG @nnk_tarot
Twitter @nunukambarwati
WA  081-827-7073





Thursday, January 16, 2020

Foto 4 Dimensi


Waktu saya hamil (tahun 2010), foto maternity belum menjadi trend. Saat itu yang menjadi impian ibu-ibu hamil adalah foto 4 dimensi. Foto 4 dimensi ini bisa melihat lebih detail wajah dan kondisi bayi dalam kandungan. Sebaiknya dilakukan sekitar kehamilan usia 6-7 bulan. Waktu itu, untuk bisa mendapatkan foto 4 dimensi cuma bisa di RS Grhasia, Pakem, Jl Kaliurang. Cukup jauh dari tempat saya tinggal. Sekitar 1 jam berkendaraan sampai 1,5 jam - kalau macet. Sementara itu, kalau mau foto disana harus antri jauh hari dan untung-untungan. Tidak bisa antri melalui telpon atau online seperti sekarang. Langsung datang dan ambil antrian - kalau masih ada slot. Karena foto 4 dimensi disana dibatasi tiap harinya, hanya untuk berapa pasien (saya lupa tepatnya berapa). Biayanya juga mungkin tidak seterjangkau sekarang. Intinya, untuk melakukan foto 4 dimensi pada saat saya hamil waktu itu, selain tidak mudah aksesnya juga tidak murah biayanya. 

RS Ghrasia ini juga bukan rumah sakit khusus Ibu dan Anak, atau rumah sakit bersalin. Rumah sakit ini justru lebih dikenal sebagai rumah sakit khusus menangani orang yang sakit jiwa hehe. Tapi justru mereka yang memiliki fasilitas alat foto 4 dimensi ini saat itu.

Lalu, hari itu, saya meniatkan diri untuk bisa dapat foto 4 dimensi anak yang saya kandung. Sebagai dokumentasi dan sejarah tentunya. Diantar suami dan adik ipar, pagi-pagi kami menuju ke Rumah Sakit yang konon kabarnya cuma satu satunya yang baru punya alat foto 4 dimensi itu. Sebelumnya memang saya nelpon rumah sakit untuk mendapatkan info prosedur dan biayanya. Dan beruntung sekali, hari itu kami mendapatkan antrian, bisa langsung foto. Senangnya.... sudah penasaran sekali seperti apa wajah anak dalam perut itu. Waktu itu usia kandungan saya sudah hampir 8 bulan. 

Menurut staf rumah sakit, ruang untuk memotret sudah penuh. Maksudnya ruang bayi di dalam rahim. Sehingga agak kesulitan mendapatkan posisi yang bagus. Namun demikian pun, kami bisa melakukannya, terlihat wajah, tangan kanan dan kiri, jenis kelamin juga kaki kecilnya. Dikasih video pendek rekaman pergerakan bayi dalam kandungan juga. Fasilitas bagus dan menyenangkan. Aduuuhhh senang sekali tentunya, pulang dari rumah sakit dengan senyum-senyum bahagia, ngga sabar tunggu bayi segera keluar dari perut :) 


Tuesday, January 14, 2020

Scorpio

Pada deretan kartu Tarot, 12 kartu diantaranya mewakili 12 zodiak. Salah satu diantaranya yang akan kita bahas disini adalah zodiak Scorpio. Kebetulan yang juga adalah zodiak saya sendiri :) Scorpio diwakili oleh kartu The Death (Kematian) pada tarot - dia ada pada deretan ke 13 Mayor Arkana.

Mengapa bisa kartu The Death yang mewakili zodiak Scorpio? Berikut kutipan penjelasan yg menarik yang saya peroleh dari sebuah buku kumpulan fiksi. Scorpio punya mata ketiga pada hal yang menakutkan: kematian. Tapi jangan takut. Kau tahu mata ketiga; bahkan yang empunya tak selalu menyadari apa yang ia miliki. Dan maut janganlah diartikan sebagai akhir segalanya. Itulah sebabnya Scorpio umumnya punya sikap spiritual, bahkan sekalipun ia sangat menghargai kenikmatan duniawi. Ia bagaikan Syiwa, yang padanya kita belajar bahwa kematian adalah pembaruan. Juga Sang Maut dalam tarot adalah tanda perubahan dasar. 

Scorpio tidak terpikat pada janji kebangkitan yang menghibur. Ia justru terpikat pada titik yang mempertautkan Eros & Thanatos, cinta birahi & maut. Ia pun menjadi misterius. Kalajengking adalah satu-satunya tanda zodiak yang mengandung bisa di tubuhnya.

Maut artinya komitmen tanpa syarat. Scorpio pun cenderung setia & terlibat. Wajah kain dorongan yang sama: cemburu & pendendam. Jika berhasil belajar mengendalikan energinya Yg mampu destruktif - energinya Yg maut - bisa kalajengking tak perlu menjelma racun. (Dari buku “Kisah Orang-orang Scorpio”).

✨ Konsultasi Personal Tarot Reading
* Online, Meet Up, Event
bersama Nunuk Ambarwati 
IG @nnk_tarot 
Twitter @nunukambarwati
WA 081-827-7073 Atau 0812.3371.1898
Tarif konsultasi bisa pilih per 30 atau 60 menit.
.
.
#tarotreader #tarotindonesia #konsultasitarot #kartutarot #selfhealing #temanbicara #tarotjogjakarta #jogjatarot #tarot #tarotonline #onlinetarot #jasabacatarot #lifestyle #astrologi #fortuneteler #konsultasirumahtangga #tarotreaderjogja #tarotreaderindonesia #tarot #curahanhati #tarotdaily #tarotcards #tarotexpert #butuhcurhat #happyreadings #physicreading #tarotreading #nunukambarwati