Wednesday, March 25, 2009

up:DATE 2009

PERS RELEASE
up:DATE 2009
ACARA : up:DATE 2009, HONF Europe tour 2009
TANGGAL : 1 April – 8 Mei 2009
PERUPA : HONF artist
1. Venzha
2. Irene ‘Ira’ Agrivina
3. Tommy Surya
4. Jullian ‘Togar’ Abraham
5. Andreas Siagian
Up:DATE merupakan sebuah proyek seni yang diprakarsai oleh HONF , the house of natural fiber, Yogyakarta Media Art Laboratory. Dalam rangka kiprah 10 tahun HONF berdiri dan berkarya di bidang new media art, HONF membuat serangkaian program dan acara baik scara lokal maupun internasional.
HONF sendiri sebuah bentuk lembaga non profit yang bekerja dengan berbasis komunitas. Pada awal didirikan pada tahun 1999, HONF memulai mencoba menggabungkan seni dan teknologi, yang disebut juga sebagai new media art.
Setelah malang melintang, keberadaannya diterima dengan baik, secara lokal maupun internasional. HONF telah mengikuti beberapa festival bergengsi yang diadakan di seluruh dunia, sedangkan HONF sendiri juga memiliki dua buah festival yang bertaraf Internasional yang diadakan secara berkala setiap tahunnya di Indonesia.
Pada tahun 2009 HONF menerima berbagai undangan dan dukungan untuk melakukan serangkaian festival dan kegiatan di sejumlah negara. Dan HONF juga akan melakukan serangkaian kegiatan yang tercakup dalam CELLSBUTTON #3 Yogyakarta International Media Art Festival yang akan diikuti sejumlah artis berskala internasional.
Up:DATE sendiri adalah sebuah proyek yang merupakan perpanjangan dari Education Focus Program ( EFP), yaitu sebuah program yang dicanangkan oleh HONF sebagai program utama untuk menyikapi situasi yang terjadi di Indonesia sebagai salah satu negara berkembang. Tujuan utama dari EFP adalah untuk membangun sebuah pola pikir moderen akan masa depan teknologi yang berbasis pada kegunaan, kebutuhan dan pengetahuan. EFP melewati berbagai batasan, strata ataupun golongan untuk mendapatkan hasil yang maksimal di bidang pengetahuan, dengan latar belakang berbagai macam lintas disipliner.
Selaras dengan EFP maka proyek up:DATE ini mengambil moto dan pepatah dari Kerajaan Majapahit untuk diteruskan pada masa kini :
up:DATE obyektif adalah untuk memperkuat kolaborasi antara institusi independen. Mengacu pada hal ini, kolaborasi yang kuat dalam praktisi edukasi di bidang New Media Art antara Eropa dan Asia, Indonesia pada khususnya akan dapat diraih dan memperkaya perkembangan jaringan kerja dalam bidang New Media Art.
Pertukaran pengetahuan dan budaya yang mendasari kerjasama ini sebagai satu komunitas antar seniman di up:DATE, akan membuat sebuah pemahaman yang saling menguntungkan dan perasaan saling memiliki, baik antar personal maupun tingkat institusi.

HONF akan terlibat dan memprakarsai sejumlah kegiatan di beberapa institusi dan festival, yaitu :
  1. Pixelache Festival of Electronic Arts and Subculture – Helsinki (Finland)
Pixel Ache merupakan sebuah festival berskala Internasional .Disini HONF akan melakukan sejumlah performance dan pameran sound instalasi
  1. HONF-Son:da / Slovenia Universities Tour – Maribor, Lljuabna (Slovenia)
HONF bersama sama dengan Son:da akan melakukan workshop dan presentasi pada beberapa universitas
  1. HONF – Avmotional – Bucharest (Romania)
HONF akan melakukan residesi dan open studio, serta melakukan workshop dan performance, dimana warga Romania dapat melakukan interaksi secara langsung terhadap karya dan perupa HONF
  1. HONF – Kitchen BudapestBudapest (Hungary)
HONF akan melakukan artist talk, presentasi dan research selama kunjungan di Budapest yang akan dilakukan di Kitchen Budapest.
  1. Enter Festival - Ciant – Prague ( Czech Republic)
HONF akan melakukan presentasi dan performance selama mengikuti festival ini. Enter Festival adalah salah satu festival bergengsi di Eropa.
  1. HONF-Upgrade Paris – Paris ( France)
Di Paris HONF akan menjadi salah satu pembicara pada acara diskusi yang diadakan oleh Upgrade Paris. Upgrade adalah sebuah open platform yang keberadaannya tersebar di beberapa negara.
  1. HONF – Fablab Amsterdam –Amsterdam ( Netherland)
HONF akan melakukan research dan workshop bekerjasama dengan Fablab Amsterdam. Research ini akan mencoba untuk membuat sebuah inovasi pada kaki palsu, yang nantinya akan diterapkan di YAKKUM rehabilitation centre Yogyakarta.
Untuk kali ini HONF mendapat dukungan dan support dari ASEF Asean Europe Fondation, British Council dan Slovenian Ministry of Culture.
Para perupa yang terlibat pada proyek up:Date ini akan berkolaborasi dengan beberapa perupa dari masing – masing negara yang dituju untuk memaksimalkan kerja kolaborasi dan lebih membuka hubungan mutualisme di masa mendatang.
Adapun perupa-perupa yang terlibat dari HONF adalah :
  1. Venzha, sound dan installation artist, salah satu founder dari HONF .
  2. Irene Agrivina, Artist and independent curator, salah satu fonder dari HONF
  3. Tommy Surya, Video Artist, salah satu founder dari HONF
  4. Jullian’Togar’ Abraham, Artist and Media Activist
  5. Andreas Siagian, Artist dan Environment Activist
Demikian pers release kami,, semoga program ini dapat berkelanjutan dan berjalan dengan baik. Diharapkan proyek ini dapat membawa hasil yang berguna bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia, dan menempatkan bangsa kita pada kedudukan yang terhormat di mata dunia. Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan dan kerjasama rekan –rekan pers dan wartawan.
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi saudara/I
  1. Tommy Surya R.
    +62 818469445

    timotius.one@gmail.com
  1. Irene Agrivina
    +62 81915561921

    agrivine@yahoo.com
Untuk keterangan lebih lanjut dapat mengunjungi situs kami
http://www.natural-fiber.com/
Salam
HONF the house of natural fiber

Yogyakarta
Media Art Laboratory
Jl. Wora-wari no A6/80
Baciro Yogyakarta


Saturday, March 14, 2009

Z.z..z... Photography



Pameran tunggal fotografi
‘Z.Z..Z…PHOTOGRAPHY’

Karya Soeprapto Soedjono
Jogja Gallery, Yogyakarta | 21 Maret – 5 April 2009
Pembukaan hari Sabtu, 21 Maret 2009, pkl 19.00 WIB
Pameran akan dibuka oleh Arbain Rambey [fotografer senior SKH Kompas]
Genre karya-karya fotografi ‘human interest’ biasanya menampilkan subjek dengan berbagai aspek tentang manusia dalam beragam aktifitas kehidupan sehari-harinya. Baik itu yang menyangkut kegiatan yang dilakukannya secara sadar sebagai manifestasi sikap, gerak-gerik, dan tingkah lakunya untuk tujuan tertentu maupun yang merefleksikan hal-hal yang dilakukan sebagai kegiatan yang tidak disadari atau ‘ketidaksengajaan’. Namun tidak semua yang terekam oleh kamera karena bersubjek manusia selalu dapat dikategorikan sebagai karya foto ‘human interest’. Hanya yang memiliki nilai ‘interest’ sajalah yang layak dapat dikategorikan sebagai karya foto dalam genre tersebut.
Hal ini juga mendukung pernyataan bahwa ‘manusia suka melihat manusia’ sehingga apapun yang menampilkan manusia dalam berbagai kehidupannya selalu akan menarik untuk dilihat dan diamati karena sebetulnya ‘ia sedang mengamati dirinya juga’. Apalagi bila yang dilihatnya tadi memiliki daya tarik yang unik dan tidak biasanya, ataupun juga karena sering terlihat disekitarnya sebagai sesuatu yang ‘given’ dan setelah ditampilkan kembali dalam lingkup konteks yang berbeda maka tampilannya menjadi lebih ‘appealing’.
Salah satu dari banyak karya foto yang dapat disebut dalam genre tersebut adalah yang menampilkan manusia sedang tidur, namun menampilkan manusia sedang tidur pada saat yang bukan waktunya tidur. Yaitu pada waktu dia sedang melakukan pekerjaan rutinnya dan sempat terlelap sambil berada di tempat yang bukan semestinya untuk tidur. Mereka terekam ‘sedang tidur’ dengan sikapnya yang apa adanya sebagai suatu tampilan ‘snapshot’ tanpa ada upaya rekayasa dan dengan sikap gesture yang alami. Di sinilah daya tarik atau nilai ‘appeal’ dari karya-karya foto tersebut yang menampilkan subjeknya secara alami apa adanya dengan lingkup konteks ‘human interest’. Itulah mengapa tampilan karya-karya foto manusia yang sedang tidur dengan sikap yang berbagai tersebut diberi tajuk “Z.z..z… PHOTOGRAPHY.
Informasi dan kontak selanjutnya:
Jogja Gallery [JG]
Jalan Pekapalan No 7, Alun-alun Utara Yogyakarta
Tel. +62 274 419999, 412021
Tel/fax +62 274 412023
email jogjagallery@yahoo.co.id | info@jogja-gallery.com
http://jogja-gallery.com


Thursday, March 12, 2009

Menyelami Jiwa yang Nyeni


Femina no 11/XXXVII | 14-20 Maret 2009 | halaman 53-54


Nunuk Ambarwati [32]
Profesi: Manajer Galeri
Pengalaman: 5 Tahun

Job Desk
Tugas utama manajer galeri adalah mengelola program pameran di sebuah galeri secara berkala. Program-program tersebut diharapkan bisa mendukung kelangsungan galeri. Ia juga bertanggung jawab atas pencitraan galeri di mata masyarakat luar. Salah satu caranya adalah dengan konsisten menjalankan visi dan misi galerinya.

Pendidikan
Tidak ada latar belakang khusus yang dibutuhkan untuk profesi ini. Memang ada bidang pendidikan khusus yang berkaitan, yakni manajemen seni. Sayangnya, bidang itu masih merupakan salah satu mata kuliah pilihan di jurusan seni rupa, belum menjadi sebuah jurusan tersendiri. Tapi, yang pasti, kemampuan manajerial sangat dibutuhkan dalam profesi ini agar bisa menjalankan tugas manajemen dengan baik.

Pengetahuan dan minat seni juga menjadi modal penting. Kalau pun ia tidak memiliki latar belakang pendidikan di dunia seni, minimal ia punya minat di bidang tersebut dan memiliki kemauan untuk belajar.

Tantangan
Selama ini, tidak sedikit galeri yang terpaksa tutup di tengah jalan karena kehabisan dana. Untuk itu, upaya membuat galeri bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama, menjadi tantangan tersendiri. Agar hal itu terwujud, kombinasi antara ambisi idealisme dan bisnis harus seimbang.

Tantangan lain adalah melakukan edukasi kepada komunitas pecinta seni baru dengan cara menggelar berbagai program menarik. Selain itu, saya pribadi juga masih tertantang untuk menggelar pameran berskala besar atau bahkan internasional, dengan membawa bendera galeri tempat saya bekerja.

Hambatan
Dari internal perusahaan, saya sering ketiban pekerjaan tambahan yang cukup menyita waktu, yaitu memberi edukasi seni kepada rekan kerja baru yang umumnya tidak berlatar belakang pendidikan seni. Sebaliknya, jika rekan yang saya ajak kerja sama berasal dari dunia seni, masalah lain muncul. Saya justru kesulitan menerapkan aturan kerja, karena jiwa mereka yang terlalu nyeni. Hambatan eksternal, salah satunya menyangkut kesulitan akses ketika akan menjalin hubungan dengan pihak pemerintah. Akses yang relatif ribet dan memakan biaya, membuat kami sering merasa frustasi saat bekerja.

Peluang Karier
Terbuka cukup lebar. Banyak pemilik atau pengelola galeri yang mengaku kesulitan mencari tenaga kerja untuk mengisi posisi sebagai manajer galeri. Saya sendiri kerap kesulitan jika diminta merekomendasikan seseorang untuk mengisi posisi itu. Karena, sumber dayanya masih sangat terbatas.

PenghasilanCukup baik, meski jumlahnya biasanya memang masih lebih rendah dibandingkan penghasilan manajer sebuah perusahaan swasta. Tapi, dengan jam kerja fleksibel yang diterapkan di tempat kerja saya, saya masih bisa menambah penghasilan dari beberapa pekerjaan sampingan.

Keunggulan Wanita
Umumnya posisi manajer galeri ditempati seorang wanita. Pasalnya, sisi-sisi kewanitaan [misalnya, kesabaran, kegigihan, ketekunan hingga keluwesan] menjadi nilai lebih dalam melakukan pekerjaan ini.

Ikrima Nurfikria [Redaktur Majalah Femina].

Wednesday, March 04, 2009