Thursday, January 16, 2020

Foto 4 Dimensi


Waktu saya hamil (tahun 2010), foto maternity belum menjadi trend. Saat itu yang menjadi impian ibu-ibu hamil adalah foto 4 dimensi. Foto 4 dimensi ini bisa melihat lebih detail wajah dan kondisi bayi dalam kandungan. Sebaiknya dilakukan sekitar kehamilan usia 6-7 bulan. Waktu itu, untuk bisa mendapatkan foto 4 dimensi cuma bisa di RS Grhasia, Pakem, Jl Kaliurang. Cukup jauh dari tempat saya tinggal. Sekitar 1 jam berkendaraan sampai 1,5 jam - kalau macet. Sementara itu, kalau mau foto disana harus antri jauh hari dan untung-untungan. Tidak bisa antri melalui telpon atau online seperti sekarang. Langsung datang dan ambil antrian - kalau masih ada slot. Karena foto 4 dimensi disana dibatasi tiap harinya, hanya untuk berapa pasien (saya lupa tepatnya berapa). Biayanya juga mungkin tidak seterjangkau sekarang. Intinya, untuk melakukan foto 4 dimensi pada saat saya hamil waktu itu, selain tidak mudah aksesnya juga tidak murah biayanya. 

RS Ghrasia ini juga bukan rumah sakit khusus Ibu dan Anak, atau rumah sakit bersalin. Rumah sakit ini justru lebih dikenal sebagai rumah sakit khusus menangani orang yang sakit jiwa hehe. Tapi justru mereka yang memiliki fasilitas alat foto 4 dimensi ini saat itu.

Lalu, hari itu, saya meniatkan diri untuk bisa dapat foto 4 dimensi anak yang saya kandung. Sebagai dokumentasi dan sejarah tentunya. Diantar suami dan adik ipar, pagi-pagi kami menuju ke Rumah Sakit yang konon kabarnya cuma satu satunya yang baru punya alat foto 4 dimensi itu. Sebelumnya memang saya nelpon rumah sakit untuk mendapatkan info prosedur dan biayanya. Dan beruntung sekali, hari itu kami mendapatkan antrian, bisa langsung foto. Senangnya.... sudah penasaran sekali seperti apa wajah anak dalam perut itu. Waktu itu usia kandungan saya sudah hampir 8 bulan. 

Menurut staf rumah sakit, ruang untuk memotret sudah penuh. Maksudnya ruang bayi di dalam rahim. Sehingga agak kesulitan mendapatkan posisi yang bagus. Namun demikian pun, kami bisa melakukannya, terlihat wajah, tangan kanan dan kiri, jenis kelamin juga kaki kecilnya. Dikasih video pendek rekaman pergerakan bayi dalam kandungan juga. Fasilitas bagus dan menyenangkan. Aduuuhhh senang sekali tentunya, pulang dari rumah sakit dengan senyum-senyum bahagia, ngga sabar tunggu bayi segera keluar dari perut :) 


Tuesday, January 14, 2020

Scorpio

Pada deretan kartu Tarot, 12 kartu diantaranya mewakili 12 zodiak. Salah satu diantaranya yang akan kita bahas disini adalah zodiak Scorpio. Kebetulan yang juga adalah zodiak saya sendiri :) Scorpio diwakili oleh kartu The Death (Kematian) pada tarot - dia ada pada deretan ke 13 Mayor Arkana.

Mengapa bisa kartu The Death yang mewakili zodiak Scorpio? Berikut kutipan penjelasan yg menarik yang saya peroleh dari sebuah buku kumpulan fiksi. Scorpio punya mata ketiga pada hal yang menakutkan: kematian. Tapi jangan takut. Kau tahu mata ketiga; bahkan yang empunya tak selalu menyadari apa yang ia miliki. Dan maut janganlah diartikan sebagai akhir segalanya. Itulah sebabnya Scorpio umumnya punya sikap spiritual, bahkan sekalipun ia sangat menghargai kenikmatan duniawi. Ia bagaikan Syiwa, yang padanya kita belajar bahwa kematian adalah pembaruan. Juga Sang Maut dalam tarot adalah tanda perubahan dasar. 

Scorpio tidak terpikat pada janji kebangkitan yang menghibur. Ia justru terpikat pada titik yang mempertautkan Eros & Thanatos, cinta birahi & maut. Ia pun menjadi misterius. Kalajengking adalah satu-satunya tanda zodiak yang mengandung bisa di tubuhnya.

Maut artinya komitmen tanpa syarat. Scorpio pun cenderung setia & terlibat. Wajah kain dorongan yang sama: cemburu & pendendam. Jika berhasil belajar mengendalikan energinya Yg mampu destruktif - energinya Yg maut - bisa kalajengking tak perlu menjelma racun. (Dari buku “Kisah Orang-orang Scorpio”).

✨ Konsultasi Personal Tarot Reading
* Online, Meet Up, Event
bersama Nunuk Ambarwati 
IG @nnk_tarot 
Twitter @nunukambarwati
WA 081-827-7073 Atau 0812.3371.1898
Tarif konsultasi bisa pilih per 30 atau 60 menit.
.
.
#tarotreader #tarotindonesia #konsultasitarot #kartutarot #selfhealing #temanbicara #tarotjogjakarta #jogjatarot #tarot #tarotonline #onlinetarot #jasabacatarot #lifestyle #astrologi #fortuneteler #konsultasirumahtangga #tarotreaderjogja #tarotreaderindonesia #tarot #curahanhati #tarotdaily #tarotcards #tarotexpert #butuhcurhat #happyreadings #physicreading #tarotreading #nunukambarwati 

Perjalanan

Akhir akhir ini saya seperti diminta mencermati kata “Travel”. Beberapa hari lalu, saya juga menarik kartu Oracle untuk diri sendiri, dan keluar topik “Travel”. Apa maksudnya ya? Apa saya disuruh piknik hehe :) Kebetulan memang saya suka jalan-jalan nih.

Travel disini artinya perjalanan kehidupan. Perjalanan memang penting artinya dalam kehidupan. Kalau kita hanya berhenti pada satu titik itu saja, tanpa melanjutkan perjalanan, bagaimana kita mau menjadi lebih baik sebagai pribadi. Memang di tengah perjalanan, kita tidak selalu menemukan hal menyenangkan. Tapi saya yakin semua sudah diatur Semesta dengan harmonis.

Hingga saya menemukan quote menarik, jika sesuatu indah terjadi pergilah untuk merayakan. Jika sesuatu yg buruk terjadi, pergilah utk melupakan. Dan jika tidak ada sesuatu pun terjadi, pergilah supaya ada sesuatu yg terjadi. Supaya hidupmu lebih menarik, lebih bermakna dan berwarna. Aaah menarik sekali quote nya!

Akhirnya, semoga setiap perjalanan yang akan datang akan mengubah hidup kita dengan cara yang lebih positif. Happy Monday semuanya :)

✨ Konsultasi Personal Tarot Reading
* Online, Meet Up, Event
bersama Nunuk Ambarwati 
IG @nnk_tarot 
Twitter @nunukambarwati
WA 081-827-7073 Atau 0812.3371.1898
Tarif konsultasi bisa pilih per 30 atau 60 menit.
.
.
#tarotreader #tarotindonesia #konsultasitarot #kartutarot #selfhealing #temanbicara #tarotjogjakarta #jogjatarot #tarot #tarotonline #onlinetarot #jasabacatarot #lifestyle #astrologi #fortuneteler #konsultasirumahtangga #tarotreaderjogja #tarotreaderindonesia #tarot #curahanhati #tarotdaily #tarotcards #tarotexpert #butuhcurhat #happyreadings #physicreading #tarotreading #nunukambarwati 

Monday, January 06, 2020

Like and Dislike

Saya mau berbagi cerita; tips sedikit tentang “like and dislike”. Hal ini mungkin pernah dialami sebagian besar orang. Saya sendiri pernah merasakannya. Like and dislike adalah menilai seseorang berdasarkan suka atau tidak, bukan penilaian obyektif tapi subyektif. Tidak hanya terjadi di tempat kerja tapi juga di pergaulan sosial bahkan keluarga kita sendiri.

Like and dislike memang akan membuat suasana tidak nyaman, serba curiga, was was, iri dengki, tidak produktif atau bahkan menjadikan seseorang bermuka dua, mau menjilat supaya mendapatkan like. Bahkan di platform online saja, sudah dihapus fitur berapa jumlah like demi kesehatan mental para netizen. 

Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan kita suasana di sekitar kita sudah terindikasi adanya like and dislike?
1. Silakan introspeksi diri dulu sebelum menghakimi orang lain. Apakah memang kita sudah berbuat yang terbaik untuk lingkungan sosial kita?
2. Cari solusi untuk mencairkan situasi. Misalnya, mengkomunikasikan kepada orang tersebut apa yang membuat ketidaksukaan terhadap kita. Ini memang butuh keikhlasan dan jiwa yang besar. Turunkan ego kita. Setidaknya sebuah niat baik untuk menetralkan pola mikir.
3. Tetap lakukan yang terbaik dalam hidup kita.  Bila masih ada yang tidak menyukai, tetap tunjukkan yang terbaik versi kita. Bagaimanapun yang baik tetap akan baik, sementara yang buruk meskipun ditutupi tetap akan tampak keburukannya.
4. Bila semua usaha diatas tidak berhasil, mungkin saatnya kita mundur teratur dari lingkungan sosial yang tidak sehat tersebut. Demi kebaikan kita sendiri.

Nah, teman teman ada pengalaman menarik atau tambahkan tips mengatasi like and dislike? Silakan kirim di kolom komentar ya. #YukSharing 

✨ Konsultasi Personal Tarot Reading
* Online, Meet Up, Event
bersama Nunuk Ambarwati 
IG @nnk_tarot 
Twitter @nunukambarwati
WA 081-827-7073 Atau 0812.3371.1898
Tarif konsultasi bisa pilih per 30 atau 60 menit.
.
.
@30haribercerita #30haribercerita #30hbc20 #30hbc2006
#tarotreader #tarotindonesia #konsultasitarot #kartutarot #tarotjogjakarta #jogjatarot #tarot #tarotonline #onlinetarot #jasabacatarot #lifestyle #astrologi #fortuneteler #tarotreaderjogja #tarot #curahanhati #tarotdaily #tarotcards #tarotexpert #butuhcurhat #everydaytarot #tarotreading #tarotjogjakarta #nunukambarwati 

Sunday, January 05, 2020

Ruang Imajinasi


Petang itu, saya datang super telat ke acara pembukaan pameran anak-anak, karena waktunya dibagi-bagi banyak agenda seharian. Memasuki lokasi pameran, sudah penuh anak-anak & pengunjung pameran. Begitulah, kalau pameran anak-anak, yang datang bisa seluruh keluarganya :)  Meskipun terasa riuh & penuh, justru karya anak-anak yang dipamerkan di ruang pamer mencuri perhatian saya. Ya! Karya anak-anak akan selalu membuat terkejut. Terkejut dengan tersenyum, terkejut karena ide mereka, spontanitas mereka juga goresan mereka yang keluar bersama energi yang bisa kita rasakan. Itulah karya anak-anak “Ruang Imajinasi” di Badai Art Studio 14-21 September 2019. Ketika karya karya ini sudah bisa mencuri perhatian di tengah kerumunan massa, maka karya karya ini bisa saya bilang berhasil. Artinya karakternya sudah kuat, meskipun belum semuanya.

Beberapa waktu lalu, saya menulis review pameran seni rupa yang mempertaruhkan kebahagiaan. Kalau tidak merasa bahagia, dia tidak bisa berkarya, berkarya itu harus bahagia. Kurang lebih demikian statemen senimannya. Nah untuk pameran karya anak “Ruang Imajinasi” ini buat saja kejujuran adalah taruhannya. Mengapa? Karena karya anak-anak itu spontan & jujur dari perasaan & pikiran polos mereka. Buat saya, ketika menyelenggarakan pameran karya anak, saya bisa merasakan juga bagaimana karya karya itu berbicara. Apakah karya ini jujur dari anak, atau mendapatkan tekanan dari lingkungan sekitarnya. Misalnya, “Warnanya harusnya begini!” atau “Kalau gambar yang bagus dong, kayak si A si B si C!”. Ketika karya itu bisa tampil karena dikerjakan dengan bahagia dan jujur dari hati, maka sebuah coretan sederhana pun akan membuat kita menengok dan melihatnya, merasakan energinya. Ini adalah pesan untuk para orang tua yang mendampingi anak anak berkarya, supaya bisa menahan diri untuk tidak memasuki wilayah kreativitas mereka.

Kembali ke pameran “Ruang Imajinasi” - pameran ini sudah menunjukkan keragaman karya anak. Ada yang baru pertama kali menggambar, pertama kali pameran, ada yang sudah biasa pegang kuas, kanvas & cat. Berikut sedikit catatan untuk pameran ini, menurut saya, pameran ini kurang berani menampikan keliaran ide anak. Semua anak yang memamerkan karya mereka menggunakan media kanvas. Menurut saya, tidak harus atau tidak wajib karya anak anak ini memakai media kanvas. Seingat saya, organizer acara ini juga tidak mewajibkan karya diatas kanvas. Tidak perlu terstigma bahwa pameran itu harus bermediakan kanvas. Ketika bisa menampilkan orisinalitas atau kejujuran anak-anak ketika berkarya dengan kertas, kardus, barang bekas, kain atau apapun medianya - menurut saya akan jauh lebih menarik & itulah sebenarnya anak anak. Tinggal pinter pinternya organizer mengemas display pameran dengan media beragam tersebut. 

Sebagai sebuah pameran perdana dibukanya Badai Art Studio, pameran ini sudah berhasil mencuri perhatian publik. Apalagi kegiatan penunjang pamerannya banyak dan dikemas asik - seperti workshop-workshop dan obrolan ringan seputar parenting. Selamat dan sukses Badai Art Studio. Jangan pernah lelah untuk membuat anak anak tersenyum lebar & bangga menampilkan karya karya mereka :)