Tuesday, September 30, 2014

Kertas Ramah Lingkungan


KERTAS RAMAH LINGKUNGAN


Kertas telah menjadi teman sejati manusia sejak awal kelahirannya. Tidak berlebihan bila kertas kerap diibaratkan sebagai tangan kanan kebudayaan. Sepanjang masa, materi ini telah menjadi bayangan jiwa peradaban manusia. Tanpa bantuannya, tidak akan terekam sejarah, begitu pula kenangan. Melaluinya segala kebijakan, pemikiran, ilmu pengetahuan diwariskan. Kepadanya para penulis, penyair dan perupa berhutang untuk kehidupan dan pengakuan publik yang mereka raih.


Kegunaan memanfaatkan kembali kertas bekas tidak semata dapat dihitung dari besarnya rupiah yang dapat dihemat. Bila kita mendaur ulang 1 ton saja kertas bekas, maka kita telah menghemat sekitar 17 batang pohon. Berhenti menggunakan kertas? Nampaknya bukan pilihan yang popular. Sekalipun banyak pihak mulai bergerak mengurangi tekanan produksi kertas terhadap daya dukung alam, permintaan akan kertas terus meningkat. Bahkan ketika teknologi informasi menawarkan gaya hidup “paperless” yang serba memiliki kelebihan, kertas tetap tidak tergantikan. Alasannya, kadang sangat sentimental, belum mantap kalau belum memegang kertas untuk dibaca.


Apa itu kertas ramah lingkungan? Produk kertas bisa dikategorikan ramah lingkungan ditinjau dari aspek proses produksi, penggunaan bahan baku, pada saat dikirimkan/distribusi (transport), pada pemakaian (hemat energy), pada pembuangan (bisa di-recycle).


Indonesia telah memiliki Ekolabel. Ekolabel adalah suatu pernyataan atau klaim, label, tanda atau sertifikat pada suatu produk yang memberikan keterangan kepada konsumen bahwa produk tersebut dalam daur hidupnya menimbulkan dampak lingkungan negatif yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan produk lainnya yang sejenis dengan tanpa bertanda ekolabel. Daur hidup produk mencakup perolehan bahan baku , proses pemuatan, pendistribusian, pemanfaatan, pembuangan serta pendaurulangan. Informasi ekolabel ini digunakan oleh pembeli atau calon pembeli dalam memilih produk yang diinginkan berdasarkan pertimbangan aspek lingkungan dan aspek lainnya. Di lain pihak, penyedia produk mengharapkan penerapan label lingkungan dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk.


Kriteria Kertas Ekolabel di Indonesia

• Bahan baku natural

• Chemicals

• White water (air pasi)

• Utilization of water and energy

• Wastewater

• Commitment to government regulations

• Environmental Management System

• Quality Management System

• Packaging material

Ekolabel : Pabrik Pulp dan Kertas Indonesia

Ekolabel merupakan salah satu sarana penyampaian informasi yang akurat,  ‘verifiable’ dan tidak menyesatkan kepada konsumen mengenai aspek lingkungan dari suatu produk (barang atau jasa), komponen atau kemasannya. Pemberian informasi tersebut pada umumnya bertujuan untuk mendorong permintaan dan penawaran produk ramah lingkungan di pasar yang juga mendorong perbaikan lingkungan secara berkelanjutan.

Ekolabel dapat berupa simbol, label atau pernyataan yang diterakan pada produk atau kemasan produk, atau pada informasi produk, buletin teknis, iklan, publikasi, pemasaran, media internet. Selain itu, informasi yang disampaikan dapat pula lebih lengkap dan mengandung informasi kuantitatif untuk aspek lingkungan tertentu yang terkait dengan produk tersebut. Sementara itu kriteria ekolabel untuk produk kertas, adalah:



Kriteria ekolabel - Bagian 1: Kategori produk kertas - Seksi 3: Kertas cetak tanpa salut

Kriteria ekolabel  – Bagian 1: Kategori produk kertas – Seksi 2: Kertas tisu untuk kebersihan (Sanitary tissue)

Kriteria ekolabel -  Bagian 1: Kategori produk kertas - Seksi 1: Kertas kemas

Kriteria ekolabel  – Bagian 1: Kategori produk kertas  –Seksi 4: Kertas cetak salut



Sampai saat ini baru ada 4 (empat) industri dengan 19 (sembilan belas) merek  produk yang telah sertifikasi Ekolabel Indonesia untuk Kriteria ekolabel Kertas cetak tanpa salut (uncoated papers) yaitu :

1. PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia

2. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills II Tbk

3. PT. Riau Andalan Kertas

4. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk



Apa bedanya kertas cetak bersalut/dilapisi (coated papers) dan tanpa salut/tidak dilapisi (uncoated papers)? Coating digunakan untuk menyelesaikan kertas dan memberikan beberapa nilai tambah terhadap produksi kertas tersebut.



Kertas cetak salut/dilapisi. Coating adalah proses dimana kertas atau papan dilapisi untuk meningkatkan kecerahan. Dengan menggunakan PCC, china clay, pigmen atau perekat lapisan mengisi lubang-lubang yang sangat kecil antara serat dalam kertas dasar, memperhalus permukaan kertas dan meningkatkan ketebalan, mampu menyerap kilau dan warna.


Berbagai tingkat lapisan yang digunakan sesuai dengan sifat kertas yang diperlukan. Mereka dibagi menjadi
: dilapisi rendah, dilapisi sedang, dilapisi tinggi, dan kertas seni (art paper)- art paper digunakan untuk reproduksi kualitas tinggi dari karya seni seperti brosur dan buku-buku seni.


Kertas tanpa salut/tidak dilapisi. Tidak semua kertas dilapisi. Kertas tidak dilapisi biasanya digunakan untuk kop surat, menyalin kertas, atau kertas cetak. Sebagian besar jenis kertas uncoated meningkatkan kekuatan mereka. Umumnya lebih menyerap tinta, kertas tidak dilapisi tidak memiliki pelapisan. Hal ini umumnya tidak sehalus kertas dilapisi dan cenderung lebih berpori. Kertas tidak dilapisi umumnya digunakan untuk selebaran kualitas yang lebih rendah, brosur, kop surat, amplop dan barang cetakan.



Tingginya harga kertas bekas jarang disadari oleh kita. Mari belajar memilah dari pemulung.

HVS 1: Banyak pengguna kertas yang langsung membuang kertas ini hanya karena sedikit kesalahan dalam menulis. Padahal, jika tidak diremas-remas, kertas HVS utuh dapat bernilai tinggi. Pemulung biasanya menyusun kembali kertas kategori ini dengan rapi untuk dijual di pasar atau ke lapak sebagai bungkus. Jika Anda bijak dalam penggunaan kertas, sebaiknya kertas-kertas jenis ini digunakan kembali sisi baliknya yang masih kosong untuk menulis. Contoh kertas kategori ini adalah skripsi yang sudah tidak terjilid, makalah seminar dan sebagainya.



HVS 2: Hampir sama dengan HVS 1, bedanya HVS 2 umumnya sudah tercampur kotoran, robek atau tidak dapat disusun dengan rapi kembali. Kertas HVS 2 biasanya akan dijual lapak ke pabrik untuk didaur ulang karena tidak bisa digunakan sebagai bungkus.



Koran 1: Koran termasuk kertas yang paling mudah dijual oleh pemulung baik ke lapak mau pun di pasar untuk pembungkus. Kategori Koran 1 termasuk juga tabloid yang masih tersusun rapi alias masih utuh. Di lapak, biasanya kertas ini disusun kembali dengan sangat rapi dan menggunakan alat pengepres sederhana dari papan. Umumnya pemilik lapak lebih suka menjual Koran 1 ke pasar daripada ke pabrik karena harganya lebih tinggi.



Koran 2: Untuk memudahkan kita mengetahui kategori ini, Koran 2 umumnya merupakan kertas Koran atau tabloid yang sudah tidak lagi lengkap halamannya atau diantaranya sudah banyak yang robek. Banyak juga pemulung yang mengkategorikan jenis Koran 2 ini dari dapat dan tidaknya Koran ini disusun. Jika masih bisa disusun rapi, maka kertas ini termasuk kategori Koran 1, jika tidak maka termasuk jenis Koran 2. Koran 2 banyak dibeli oleh petani-petani buah maupun sayur untuk dibuat sebagai pengaman pengiriman buah atau sayur. Tidak jarang pula pengrajin keramik atau furniture menggunakannya untuk menghindari pecah saat pengiriman.



Kertas MIX/AS (termasuk majalah):

Kertas ini umumnya di dapat dari bungkus sebuah produk seperti, bungkus rokok, susu, kue kering dll. Sepintas mirip kertas duplex tapi bahannya lebih kaku dan keras. Bayangkan jika satu saja perusahaan penerbitan majalah di Indonesia rata-rata beroplah 10.000 eksemplar setiap minggunya, ada berapa banyak sampah kertas yang mereka titipkan di permukaan bumi ini?



Boncos: Boncos adalah istilah untuk mengatakan kertas sudah dicabik atai di –shredder. Di lapak, harga kertas ini termasuk murah. Biasanya lapak akan menjualnya ke pabrik untuk dijadikan kertas lagi. Tapi banyak pula yang menggunakan kertas ini sebagai pengaman untuk mengepak barang-barang pecah belah.



KOR: Jenis kertas ini barangkali termasuk paling murah diantara jenis sampah kertas yang ada. Apalagi tidak semua pemulung atau lapak mau menerima kor untuk dibeli. Maklum, karena tidak banyak pabrik yang mau mendaur ulang kertas ini. Kor yang biasanya merupakan bagian penggulung yang sering banyak terdapat di dalam gulungan tekstil ini, karena sifatnya keras. Di Jepang telah didaur ulang untuk digunakan sebagai penyangga tenda.



Kardus: Kardus yang masih baik dapat bernilai tinggi. Di sebuah toko di Yogya khusus menjual kardus bekas untuk pengepakan barang. Di lapak sendiri kardus dengan mudah diterima dan akan dijual lagi ke parbik untuk dibuat sebagai kardus kembali.



Kertas semen: kertas kemasan semen laku tinggi di jual di lapak. Per satuannya mencapai Rp 400 ,- per satuannya.



Sumber:
- Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2014 tentang Pencantuman Ekolabel.
- Presentasi Dr. Edzard Ruehe (SCP) tentang Green Product.
- Soetrisno TS, Pencemaran dan Pengendalian dalam Industri Pulp dan Kertas, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Selulosa, Bandung.
-
http://apki.net/wp-content/uploads/2012/06/Ekolabel-Pabrik-Pulp-dan-Kertas-Indonesia.pdf
-
http://www.menlh.go.id/sertifikasi-kan-dan-ekolabel-indonesia/
-
http://www.paperonline.org/paper-making/paper-production/paper-finishing/coated-or-uncoated
http://maconprinting.com/coated-and-uncoated-paper

Sunday, September 28, 2014

Kolase ala Cecil

Scrapbooking is a method for preserving personal and family history in the form of a scrapbook. Typical memorabilia include photographs, printed media, and artwork. Scrapbook albums are often decorated and frequently contain extensive journaling. Scrapbooking is a widely practiced pastime in the United States. (sumber http://en.wikipedia.org/wiki/Scrapbooking).

Scrapbook secara sederhana dapat didefinisikan sebagai sebuah album foto yang didekorasi sehingga album foto tersebut terlihat lebih menarik. Scrapbook dapat berisi memorabilia sebagai hiasannya (tiket, surat, dsb). Biasanya setiap layout scrapbook memiliki tema khusus (liburan, wisuda, ulang tahun, anniversary, dsb). Scrapbook dapat berupa: album, frame, kartu, exploding box dan sebagainya tergantung kreasi sang scrapbooker. (sumber http://www.lievelicious.com/)



Scrapbook memang seperti sebuah halaman kosong, kemudian diisi kolase berupa lapisan-lapisan hingga 3 dimensinya kentara. Berisi tempelan kliping, gambar, foto dan lainnya sesuai tema yang ingin dibentuk. Scrapbook biasanya berisi kenangan tentang seseorang, mulai dari masa kecil, kenangan tentang kekasih, peringatan tertentu atau tema keluarga. Scrapbook memang cocok untuk hadiah ulang tahun, koleksi pribadi hingga pendamping mahar pernikahan.

Mungkin karena memang suka dengan karya kertas, karya-karya dari Lievielicious dengan media scrapbook ini menarik perhatian saya. Lievelicoius berbasis di Yogyakarta. Digagas oleh Cecilia Widyasari (kelahiran 5 Juli 1984) dipanggil Cecil, lulusan sarjana Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Cecil mengaku mulai menekuni scrapbook ini sejak 3 tahun yang lalu (2011). Berawal dari suka, hobi dan akhirnya berkembang hingga kini. Dan mungkin, baru ada Cecil satu-satunya scrapbooker yang menekuninya secara professional dan menjadi mata pencaharian utama baginya. Cecil memang belum memiliki outlet secara fisik, selama 3 tahun terakhir Cecil rajin mengikuti pameran atau bazaar dan menggelar kreasinya secara online di beberapa media sosial. Sehingga customer dari berbagai daerah bisa memesan melalui media sosial tersebut. Respon customer sangat bagus bahkan meningkat dari tahun ke tahun. Ia juga memberikan fasilitas free ongkos kirim untuk pesanan di Pulau Jawa.

Membuat scrapbook bagi Cecil seperti halnya melukis. Bila melukis, kita pasti membuat latar belakangnya dulu, baru menggambar content atau isian lainnya. Saat awal ia mencoba membuat scrapbook, ia kerjakan satu karya scrapbook dalam waktu 1 minggu. Saat itu ia masih bingung bagaimana menempatkan desain layout rancangannya ke media scrapbook yang berlapis-lapis. Kini, ia semakin trampil dan sudah mengetahui teknis pengerjaan scrapbook. Dan sekarang dalam 1 hari ia bisa merampungkan 15 karya scrapbook, wow!

Scrapbook yang dibuat Cecil utamanya ada 2 macam, yakni scrapbook frame (pigura) dan scrapbook album. Meskipun Cecil juga menyediakan layanan lain seperti kartu atau exploding box. Scrapbook frame dalam satu bidang saja, satu pigura menceritakan satu tema tertentu. Kalau scrapbook album, kita bisa melihat halaman demi halaman satu topik cerita. Setiap jenis scrapbook yang dibuat Lievelicious merupakan desain satu-satunya (custom order), jadi apabila Anda memesan, desain tersebut eksklusif  hanya Anda yang memiliki. Perihal harga, Cecil mengaku, ia mematok harga cukup murah dibandingkan scrapbooker lainnya di kota besar seperti Jakarta, Surabaya atau Bandung. Mulai harga Rp 100ribu, Anda sudah bisa mendapatkan scrapbook menarik dengan desain seperti yang Anda inginkan.

Buat Anda yang ingin melihat bagaimana scrapbook itu sebenarnya, bisa melihat pamerannya di Tirana House & KidsHouse, Jl Suryodiningratan 53-55 Yogyakarta, digelar 1-25 Oktober 2014. Dalam pamerannya ini Lievelicious akan mempresentasikan kurang lebih 30 karya scrapbook. Sifatnya cash and carry. Jadi kalau Anda suka, bisa langsung dibeli dan dibawa pulang saat itu juga. Lievelicious atau Cecil akan membagi pamerannya dalam 2 tema, yakni tema dewasa dan anak-anak (baby & kids), rata-rata berukuran 50 x 60 cm. Ia juga akan memajang satu karya berukuran besar sebagai pusat perhatian atau boleh dibilang masterpiece-nya. 

Cecil ternyata mau berbagi ilmu juga nih, waktu itu saya tantang untuk memamerkan scrapbooknya tanpa frame, Cecil oke saja.Sehingga kita bisa melihat tiap lapisan yang ditempel. Cecil juga akan berbagi ilmu dengan membuka kelas workshop membuat scrapbook dasar di minggu ketiga, November 2014 di Tirana House. Untuk workshop ini Cecil merekomendasikan Anda untuk menggunakan media kertas secara keseluruhan. Jadi media yang ditempel berbahan kertas. Karena bila ingin menempelkan media lainnya seperti ranting, daun kering, bulu atau biji-bijian, lemnya berbeda, pengerjaannya dan teknisnya pun berbeda. Maka workshop ini nanti akan dipelajari untuk hal-hal dan materi dasar dulu.

Dalam scrapbook, hal dasar selain menempel juga menggunting. Cara menggunting material sangat diperhatikan oleh Cecil. “Biasanya orang sudah bosan duluan dengan menggunting, sudah capek”, kata Cecil. Teknik menggunting memang butuh ketelatenan dan kontinyu. Jadi menggunting mengikuti pola, tanpa berhenti atau patah-patah, sehingga hasil guntingannya rapi dan halus seperti kita menjahit atau membuat garis lurus tanpa berhenti. Nah tentunya butuh latihan kalau ingin hasil yang sempurna ya :)


Sepertinya Lievelicious ya Cecil, Cecil ya Lievelicious. Memang bila kita amati, para crafter atau orang-orang yang bekerja di dunia kreatif dan berskala home industri (home made), mereka lebih puas mengerjakannya sendiri. Lebih nikmat dan memiliki standar mutu sendiri. Sehingga Cecil pun hingga kini hampir mengerjakannya semua sendiri. Kecuali menggunting, ia sekarang sudah memiliki staf yang membantu. Mulai dari ide, membuat layout, menggunting, menempel dan finishing touch, Cecil mengaku lebih mantap ia lakukan sendiri.

Nah tertarik? Info lebih lengkap silakan hubungi:
Tirana House & KidsHouse
Jl Suryodiningratan 53-55 Yogyakarta 55141
Ph 0274 411615 atau email tiranayogya@gmail.com
PIN 21197ECB
IG & twitter @TIRANAHOUSE
www.facebook.com/TIRANAHOUSE


Lievelicious
PIN 7DB815F5
SMS 0812 299 299 72
www.lievelicious.com
www.facebook.com/Lievelicious
twitter @lievelicious

Harian Jogja | Selasa Wage, 7 Oktober 2014 | halaman Pagelaran/8

Koran Sindo | Kamis, 9 Oktober 2014 | halaman 9-10

Tribun Jogja | Kamis, 2 Oktober 2014 | halaman 13-14





Sunday, September 21, 2014

2 Kompetisi di 2 Minggu Terakhir

Sabtu (13/914), seminggu lalu; saya menjadi bagian dari penyelenggaraan kompetisi menulis blog oleh SCP (Sustainable Consumption & Production) Switch Asia bekerjasama dengan Kompas, Yogya. Event digelar di Jogja Digital Valley, Sagan. Antusiasme peserta sangat tinggi, sampai kami harus menolak peserta yang mencoba mendaftar on the spot. Kuota penyelenggara 75 peserta dan hari itu kami mengecewakan kurang lebih 50 orang karena harus menolaknya.

Jenis kompetisi ini memudahkan pesertanya karena sifatnya diberikan pembekalan materi dan dikerjakan di rumah, lalu dikumpulkan bila sudah selesai dengan cara mengupload ke situs resmi yang ditunjuk panitia. Sehingga ada kesempatan riset, pendalaman materi, mengolah tulisan dan sebagainya dan seterusnya. Materi yang diberikan tentang bagaimana menulis cerdas, pemateri Pepih Nugraha. Dan satu materi khusu tentang topik penulisan, yakni perihal SCP, disampaikan oleh Edzard Ruehe. Kompetisi ini menarik kontribusi Rp 20.000,-/peserta. Karena saya bagian dari panitia penyelenggara, tentu saya tidak boleh mengikuti kompetisi ini. Padahal ingin sekali ikut, tapi masih lumayanlah bisa mengikuti workshop penulisan yang disampaikan Pepih Nugraha, yang dikenal sebagai 'Bapak Blogger Indonesia'.

Nah, tanpa sengaja dan sungguh tak terduga, seminggu kemudian, Minggu (21/9/14), saya dapat kesempatan mengikuti kompetisi menulis di blog yang diselenggarakan Cupuwatu Resto. Langsung tanpa pikir panjang, ikutan! Wow, suasananya sungguh berbeda. Peserta duduk tertata di meja yang disiapkan khusus, berjajar, semua memegang laptop atau gadget, juga kamera untuk mendukung penulisan. Disediakan fasilitas free WIFI dan perpanjangan kabel yang cukup oleh penyelenggara. Peserta tidak ditarik biaya kontribusi alias gratis. Peserta juga mendapat hidangan yang mereka pilih masing-masing sesuai selera. Ya, dapat test food gratis (aseeekkk...) karena memang topik tulisan yang diminta mengenai makanan yang menjadi menu andalan resto tersebut.

Peserta juga diwajibkan langsung menulis reviewnya saat itu juga, minimal 500 kata disertai foto mendukung, hastag atau keyword yang disarankan dan mention yang diwajibkan. Kompetisi dimulai dengan keterangan tentang menu makanan dari PR Resto Cupuwatu, dilanjutkan makan dan minum menu pilihan dan menulis review di blog masing-masing. Dimulai sekitar pukul 11.45 siang hingga berakhir kira-kira pukul 16.00 WIB. Jadi harus menulis dalam waktu singkat, kurang lebih 2 jam saja. Jelas, berbeda teknis penyelenggaraan kompetisi dari contoh 2 kasus yang saya utarakan diatas. Sensasinya juga berbeda. Ketika kita biasa menulis di ruang kerja pribadi dan ketika harus menulis di tengah kerumunan banyak orang, hiruk pikuk celotehan MC atau musik yang bervolume tinggi. 

Dua pengalaman yang sungguh berbeda di dua minggu terakhir. Seru dan menyenangkan.Bertemu teman baru, komunitas baru dan tentu saja menulis :)

#blog #writing #competition #menulis #scp #kompetisi 

CUPUWATU: Destinasi Kuliner Unik



CUPUWATU: Destinasi Kuliner Unik

Mencoba menggarap strategi marketing unik dan sangat ‘menggoda’ di dunia kuliner; sebuah resto di Kompleks Grand Cupuwatu, Jl Solo KM 11,8, Kalasan, Yogyakarta menyapa pecinta kuliner Yogyakarta dengan varian menu beragam mengolah khusus unggas asal Perancis yang dikenal dengan Franch Quail. Simak saja tagline yang mereka usung berikut ini; ‘Hmm… Manuk Londo memang BESAR dan TAHAN LAMA lezatnya!!!’ Aduh…dengan tagline seperti itu, apa sih yang kita pikirkan? Kata ‘besar’ dan ‘tahan lama’ memakai huruf kapital. Manuk Londo? Hmm…apalagi itu? Kesannya menggelitik sekali ya. Setuju? Simak perjalanan kuliner khas Yogyakarta yang satu ini, mungkin cita rasanya mampu memasukan daftarnya di database makanan favoritmu.

Tagline itu memang sudah lama terngiang-ngiang di kepala saya. Dan ternyata siang tadi, di hari Minggu yang cukup terik, saya berkesempatan bertandang ke Cupuwatu Resto. Di pinggir jalan utama yang menghubungkan Jogja-Solo, tepatnya di kilometer 11,8, restoran bernuasa Jawa modern ini hadir di Yogyakarta. Nuansa Jawanya cukup kental didukung dengan lokasi yang strategis, berdekatan dengan Bandara Internasional Adisucipto dan candi-candi warisan nenek moyang, Kalasan dan Prambanan. Teriknya cuaca yang tadi sempat saya rasakan selama di perjalanan, luluh perlahan saat memasuki sejuknya restorandi Yogyakarta ini.


www.cupuwaturesto.com


Setelah cek menu yang ditawarkan, yang notabene menu andalan Cupuwatu; hmm…ada 8 varian menu yang sebaiknya memang patut dicoba. Oh ternyata, unggas asal Perancis, Franch Quail tersebut diadopsi penyebutannya menjadi Manuk Londo, disingkat menjadi Malon oleh restoran ini. Ya memang manuk (burung) asal Londo (luar negeri). Unik juga ya. Kreatifitas proses adopsi yang dilakukan Cupuwatu tidak berhenti pada proses penamaan saja, mereka juga mengadopsi menjadi olahan kuliner khas Jogjakarta. Cek saja menu tawaran mereka seperti Malon BBQ, Malon ala Peking, Malon Bumbu Kuning, Malon Bakar Klaten, Malon Halilintar, Mie Malon, Gudeg Malon dan Gudeg Kendil Malon. Meskipun bahan utama makanannya dari luar negeri, Cupuwatu tetap mengembalikannya ke cita rasa lokal. Diadaptasikan ke lidah pecinta kulinerJogja. Dan meskipun berbahan impor, harga tiap menunya sangat realistis, terjangkau berkisar Rp 27.000 sampai dengan Rp 110.000,- saja. Dari banyak pilihan menu yang ditawarkan, karena sedang melakukan program diet, pilihan daging yang dibakar sepertinya tidak banyak menimbun kalori. Oke…pilihannya jatuh ke Malon Bakar Klaten saja dan ditemani es teler khasnya Cupuwatu pastinya cocok untuk menu makan siang hari ini.




Sambil menunggu menu pilihan datang, membaca brosur tentang Malon di meja makan restoran, bikin makin mantap atas pilihan menu saya. Berdasar informasi brosur tersebut, nilai protein Malon ternyata lebih tinggi dari bebek dan kandungan kolesterol Malon lebih rendah dari bebek. Nah cocok deh! Tidak perlu khawatir urusan kolesterol. Sambil menanti menu pesanan datang, browsing dan chatting seperti menjadi hal yang wajib di saat menunggu. Cupuwatu tentu tak melewatkan fasilitas WIFI buat pelanggannya. Menunggu menjadi tak membosankan. Yup…dan saatnya menikmati salah satu menu andalan Cupuwatu. Saat mengambil daging Malon dengan garpu, hmm lembut dagingnya. Enak dan empuk, tidak perlu susah untuk mengirisnya. Makin mantap dengan sambal dan lalapan yang melengkapi. Mantap dan pedasnya sambal jadi lumer dengan sruputan es teler khas Cupuwatu, hmm segar dan dingin.



Siang ini rasanya sedikit bersalah karena menikmati makan siang sendiri, jadi agenda selanjutnya harus ajak keluarga kecil saya menikmati sensasi kuliner baru di resto Cupuwatu. Terutama buat Abel, si kecil yang aktif, pasti akan sangat menikmati suasana berbeda di resto yang juga menyediakan menu bergizi dan tempat yang cocok untuk anak-anak. Diakhiri dengan secangkir kopi sebagai dessert saya kali ini, saya putuskan untuk membawa pulang menu Malon Kuning dengan sambal bawangnya menggoda buat dicicip orang rumah yang sudah menanti. Bon appetit… :)



#kulinerjogja
#kulinerkhasyogyakarta
#restorandiyogyakarta
#cupuwaturesto

CUPUWATU RESTO
Komplek Grand Cupuwatu
Jl. Solo Km. 11,8 Kalasan, Yogyakarta

0274 446 92 61 / 446 92 62
Buka setiap hari 10.00 - 22.00 WIB
www.cupuwaturesto.com