Saturday, January 30, 2016

30 Tahun LUPUS


30 TAHUN LUPUS
Nulis Lupus Bareng
Masih ingat LUPUS dengan rambut jambul dan permen karetnya? 
Lupus adalah milik generasi muda Indonesia 
Lupus bukan sekedar karakter yang muncul dalam novel.
Lupus adalah “trend setter” dan aset bagi dunia fiksi pop Indonesia.
Lupus itu penting.
Berapa banyak saat ini, karakter seperti Lupus yang begitu kuat menginspirasi generasi muda?
Tertantang menghidupkan LUPUS kembali?
Rumah Kreatif LUPUS, Tirana Art Management (TAM) Yayasa SAHaLA & KOMPAS mengundang kamu yang kreatif, suka menulis atau bikin komik, untuk Nulis Lupus Bareng

Launch your idea! 
Bagaimana seharusnya Lupus muncul kembali?
Jangan ragu, bangun imajinasimu seliar mungkin.
Tuangkan dalam 1 halaman A4.

Kirim ke email: klasikajogja@kompas.com dilengkapi dengan data-data: Nama lengkap, Usia, Alamat domisili lengkap, No handphone.
Paling lambat tanggal 25 Februari 2016.

Karya terbaik akan mendapat:
Workshop penulisan yang dilanjutkan dengan coaching, dibimbing langsung oleh Hilman Hariwijaya, Gusur, dan Boim
Karya diterbitkan dalam bentuk Novel, Komik, dan online series
Honor atas karya yang diterbitkan

Tirana Art Management | TAM

Jl Suryodiningratan 53-55 Yogyakarta 55141
Jl Abu Bakar Ali 22, Kotabaru, Yogyakarta
e. tiranayogya@gmail.com
ph. 0274 411615 | 081 827 7073

________________________________________________


PRESS RELEASE

SAVE LUPUS! The Project
LUPUS BARU untuk Indonesia
Yogyakarta, 26 Februari 2016

Rumah Kreatif Lupus bekerjasama dengan Tirana Art Management, didukung oleh Yayasan SAHaLA (Sahabat Asia Bianglala) mempersembahkan:  LUPUS BARU. Lupus adalah tokoh fiksi pop dalam serial novel berjudul sama karangan Hilman Hariwijaya. Novel Lupus pertama diterbitkan pada tahun 1986. Melalui LUPUS BARU, Hilman Hariwijaya, Gusur dan Boim melakukan seleksi atas ide-ide kreatif dari generasi sekarang untuk menghadirkan  LUPUS kembali sesuai dengan kondisi terkini. Apakah LUPUS masih mengunyah permen karet? Atau masih dengan model rambutnya yang berjambul. Masih bersekolah di SMA Merah Putih?. LUPUS BARU Tidak hanya diselenggarakan di Yogyakarta, tetapi juga akan menyusul di Jakarta dan Bandung .

Mengapa ingin menghadirkan LUPUS kembali?
1. Karena ia bukan sekedar sebuah karakter yang muncul dalam novel. Lupus menciptakan tren pada masanya. Artinya, Lupus adalah aset. Karena trend setter mampu mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan; sosial, ekonomi, gaya hidup, dll. Lupus juga aset bagi dunia fiksi pop Indonesia.

2. Namun berapa banyak generasi millennium yang kenal Lupus? Berapa banyak generasi 80-90 an yang menceritakan tentang Lupus kepada generasi berikutnya? Seberapa sering Lupus jadi topik perbincangan? Seberapa produktif Hilman Hariwijaya, sang penulis, menulis Lupus? Berapa banyak saat ini, karakter seperti Lupus yang begitu kuat menginspirasi generasi muda?

3. Rumah Kreatif Lupus, bekerjasama dengan Tirana Art Manajemen didukung oleh Yayasan SAHaLA memberikan ilmu tentang bagaimana menulis Fiksi Pop.  Tujuan diadakannya acara ini untuk menghidupkan Lupus kembali sebagai “trend setter” yang membawa isu-isu publik dengan gaya dan karakter yang khas dan ringan juga untuk menggerakkan penulis-penulis muda potensial sebagai penulis“LUPUS BARU”.

LUPUS BARU dan Penulis-penulis baru
LUPUS BARU akan muncul dalam berbagai format; novel, komik, musik, online series, komik strip online, cerita anak, dll. Bukan Hilman Hariwijaya lagi yang menulis, namun penulis-penulis baru yang ditangkap dari hasil seleksi, kemudian dibimbing melalui serangkaian kegiatan workshop. Proses kreatif menghadirkan LUPUS BARU akan disupervisi oleh Hilman Hariwijaya, sang penulis awal Lupus, bersama dua sahabatnya; Gusur Adhikarya dan Boim Lebon.

Mengapa Hilman merelakan Lupus muncul kembali dalam cerita baru dan bukan lagi ditulis olehnya sendiri? “Saat Lupus diterima publik dan menjadi trend setter, saat itulah saya sadar bahwa Lupus adalah milik generasi mudah Indonesia. Bukan eksklusif milik saya. Saya ingin Lupus tetap hadir, menjadi inspirasi dan ikut berperan membangun bangsa. Karena itu, saya kembalikan Lupus kepada generasi muda Indonesia, untuk dihidupkan kembali sesuai dengan jamannya”, Hilman menjelaskan.
Kandidat penulis LUPUS BARU dijaring melalui ajang pencarian bakat. Peminat mengirimkan ide-idenya dalam bentuk tulisan pendek tentang Lupus yang menjadi imajinasinya. Sejak pendaftaran dibuka 1 bulan lalu, ada ratusan karya yang masuk. Menggembirakan, karena banyak ide-ide unik dan menarik. Mulai dari Lupus sebagai pengusaha muda, Lupus sebagai penjelajah waktu, sampai Lupus sebagai motivator. Ada juga yang ingin mempertahankan posisi Lupus sebagai wartawan, lengkap dengan situasi Lupus pada awalnya, yaitu dengan sahabat-sahabatnya yang unik.

Dari ratusan karya yang masuk, akan dipilih 80 orang untuk mempresentasikan ide-idenya secara langsung dihadapan tim juri. Penjurian terbuka untuk umum, diadakan di di Student Hall, Universitas Sanata Dharma, Kampus I Mrican pada Sabtu, 27 Februari 2016 mulai Pk. 09.00 pagi. Selain acara penjurian akan ada acara “Meet and Greet” Trio Lupus (Hilman, Boim, Gusur) serta acara-acara hiburan lainnya.

Acara penjurian bertujuan untuk menyeleksi 40-50 orang kandidat penulis Lupus. Kandidat inilah yang akan menerima bimbingan-bimbingan teknis dari Trio Lupus melalui coaching clinic, workshop, mentoring, dan diskusi-diskusi. Workshop pertama akan diadakan langsung keesokan harinya, yaitu Minggu 28 Februari 2016 di Kebun Binatang Gembira Loka.

Juga akan ada “Writing Camp” selama tiga hari yang akan memperdalam proses kreatif secara lebih intensif. Keseluruhan bimbingan teknis ini akan dibimbing langsung oleh Trio Lupus. Mereka juga akan bergabung dalam komunitas penulis Lupus yang setiap saat akan dilibatkan dalam acara-acara Lupus.

Profil singkat LUPUS
Lupus
 adalah tokoh fiksi dalam serial novel berjudul sama karangan Hilman Hariwijaya. Novel Lupus pertama diterbitkan pada 1986 berjudul Lupus I: Tangkaplah Daku Kau Kujitak. Walaupun judulnya adalah plesetan dari film Kejarlah Daku, Kau Kutangkap, ceritanya tak berhubungan.
Lupus memiliki teman-teman seperti Boim, Gusur, Anto, Aji, Fifi Alone, Adi Darwis, Gito(teman massa dewasanya). Iko-iko, Pepno, Happy, Uwi dan masih banyak lagi(teman masa kanak-kanak dan remajanya). Ia memiliki seorang adik bernama Lulu dan mereka berdua kini tinggal bersama sang Mami yang bernama Anita.

Sedangkan sang Papi yang bernama Mulyadi, telah meninggal saat Lupus kelas 1 SMA. Beberapa kisah dari novel-novel Lupus juga telah diangkat ke dalam bentuk film dan sinetron. Selain itu juga telah terbit berbagai nariasi dari cerita Lupus seperti Lupus Kecil, Lupus Milenia dan lain-lain. Terdapat pula sederetan gadis yang pernah menjadi kekasihnya. Seperti Poppy, Rina, Happy, sampai yang terbaru adalah Nessa.

Lupus identik sekali dengan permen karet yang tak pernah lepas darinya. Model rambut berjambul yang sering dihina Lulu dengan sebutan sarang Burung. Juga sifatnya yang konyol, hingga membuatnya disukai oleh seluruh teman-temannya.

Filosofi permen karet ala LUPUS
Melalui permen karet, sebenarnya LUPUS ingin mengajak generasi muda untuk tidak merokok. LUPUS lebih memilih permen karet daripada rokok. Permen karet, dikunyah ketika rasanya masih manis dan dibuang begitu saja ketika rasanya menjelang pahit; sama halnya dengan permen karet, serial novel LUPUS diharapkan renyah manis seringan mengunyah permen karet.

Rumah Kreatif LUPUS
Rumah Kreatif Lupus adalah wadah komunitas Lupus (penulis dan penggemar) yang memfasilitasi proses-proses kreatif penciptaan Lupus. Rumah ini adalah markas tempat berkumpul sekaligus berdiskusi untuk terus menghidupkan Lupus secara positif maupun kegiatan-kegiatan lain yang terkait. Rumah Kreatif Lupus diinisiasi oleh Hilman Hariwijaya bersama Gusur dan Boim, saat ini bermarkas di Jakarta. Dalam waktu dekat, Rumah Kreatif Lupus juga akan hadir Kota Yogyakarta.


Untuk informasi lebih lanjut silakan kontak:
Christine Effendy
Nunuk Ambarwati (081 827 7073)
Tirana Art Management (TAM)
Jl Suryodiningratan 55 Yogyakarta 55141