Friday, March 08, 2013

UFORIA Pameran Hasil Workshop Custom Toys & Stop Motion Tirana Artspace, Yogyakarta | 7 – 20 Maret 2013

UFORIA
Pameran Hasil Workshop Custom Toys & Stop Motion
Tirana Artspace, Yogyakarta | 7 – 20 Maret 2013

Tanggal 2 & 3 Maret 2013 lalu diadakan workshop ‘Custom Toys’ dan ‘Stop Motion’ di Tirana House, Jl Suryodiningratan 55 Yogyakarta. Workshop ini diinisiasi oleh duo thedeoMIXBLOOD, Otong dan Dila, dan difasilitasi oleh Tirana House. Otong bernamalengkap R. Bonar Diat Senan Putro merupakan lulusan jurusan Seni Rupa ISI Solo dan Fahla Fadhila Lotan (Dila) masih menempuh studi di jurusan fotografi, ISI Yogyakarta.

Tak ingin hanya sekadar workshop, maka mereka member tajuk ‘UFORIA’ untuk project kali ini. Diambil tajuk ‘UFORIA’ karena Otong dan Dila terinspirasi oleh pesawat UFO (Unidentified
Flying Object) yang sampai saat ini masih penuh misteri.UFORIA juga bisa diadaptasi dari kata euphoria yang kurang lebih berarti kondisi mental dan emosional di mana seseorang mengalami perasaan kesejahteraan, kegembiraan, kebahagiaan, kegembiraan, dan sukacita yang sangat. Sehingga melalui workshop ini, thedeoMIXBLOOD ingin mengajak publik bermain-main, bersenang-senang dan meliarkan imajinasi mereka. Dengan mengkonstruksi ulang barang diharapkan kita juga bisa memanfaatkan setiap potongan-potongan benda tersebut menjadi barang yang bisa digunakan kembali, bermanfaat dan mengurangi tumpukan sampah di lingkungan kita sendiri.

Sesuai judulnya ‘custom toys’, maka workshop ini mengajak pesertanya untuk mendaur ulang mainan-mainan baru yang sudah terbentuk, atau mainan usang/lama, mainan rusak dan menjadi mainan baru versi mereka sendiri. Setelah mainan tersebut jadi, kemudian dibuat video pendek dengan teknik stop motion. Teknik ini adalah mengedit potongan-potongan foto menjadi suatu gambar yang bergerak. Untuk membuat video stop motion, pada workshop ini, thedeoMIXBLOOD menggunakan 146 frame foto saja. Hasil penggabungan tersebut menjadi sebuah video yang bisa bercerita dengan durasi 03 menit 54 detik.

Evaluasi workshop
Workshop ini menuntut peserta minimal berusia 10 tahun, karena diasumsikan anak seusia ini sudah trampil memotong, menggunting dan menempelkan potongan-potongan benda dengan baik. Namun dan mungkin karena informasinya kurang terpahami dengan seutuhnya, sehingga banyak publik menganggap bahwa workshop ini terkonotasi dengan dunia anak-anak saja. Padahal kami, sebagai penyelenggara, sangat membuka peluang untuk usia dewasa ikut dalam kegiatan ini. Merunut pada judul workshopnya sendiri, ‘custom toys’ dan ‘stop motion’, istilah ini mungkin dianggap kurang familiar dengan publik dan perlu detail informasi lebih banyak. Dua hal yang saya sebutkan diatas, perihal kategori umur dan kedekatan istilah, diasumsikan menjadikan workshop ini sepi peminat.

Meski tak banyak peserta, satu peserta yakni Enggar Bujana, mahasiswa UST (Universitas Sarjana WiyataTamansiswa), Yogyakarta, jurusan Seni Rupa; sangat intens menekuni dan menikmati workshop ini selama 2 hari berturut-turut. Menurut Enggar dan juga Dila, teknik stop motion tidak masuk dalam kurikulum di kampus mereka masing-masing. Enggar sangat tertarik dengan teknik ini. Bahkan dari mengikuti kegiatan ini, dia ingin agar pelatihan ini bisa dibawa kekampusnya dan memberi referensi  tambahan untuk para mahasiswa disana.

Bagi thedeoMIXBLOOD, ini bukan kali pertama mereka memberikan pelatihan sejenis ini. Dari berbagai pengalaman pelatihan yang pernah mereka lakukan dan bekerjasama dengan instansi lain, workshop di Tirana House ini sangat berbeda dan berkualitas. Workshop kali ini memberikan penyadaran tentang kualitas, intensitas dan kesungguhan seseorang untuk belajar sesuatu. Bukan perkara banyak atau sedikitnya peserta yang ikut. Bagi thedeoMIXBLOOD, hasil workshop ini lebih dari yang mereka harapkan. Termediasi oleh media massa dengan intens, terfasilitasi dengan baik oleh Tirana House dan hasilnya bisa dikembalikan kepadapublik, bisa dinikmati dalam bentuk pameran. Diharapkan hasil dari workshop ini menjadi semacam modul untuk dikembangkan di tempat-tempat lain berikutnya.

Deskripsi karya
Hasil workshop ini dipamerkan di Tirana Artspace, Jl Suryodiningratan 55 Yogyakarta, mulai tgl 7-20 Maret 2013. Ada
4 buah mainan berbentuk semacam UFO. Keempat mainan ini dirakit dari mainan bekas mau pun mainan baru. UFO dari potongan separuh bola plastik dikombinasikan dengan sosok boneka, senapan, roda, ekor pesawat, manik-manik, pemutar kaset dan kaca pembesar yang mengelilinginya.

Keempat karya hasil workshop ini ditampilkan dalam video stop motion berjudul UFORIA yang menceritakan tentang ditemukannya spesies baru serupa UFO. UFO yang konon kabarnya berhembus di masyarakat adalah media yang dipakai oleh Alien untuk mendarat di bumi. Namun kali ini, dalam stop motion yang dibuat kolaborasi antara thedeoMIXBLOOD dan Enggar, menampilkan keempat pesawat UFO sebagai makhluk luar angkasa, yang akhirnya dijadikan objek penelitian oleh NASA. Video stop motion ini dibuat dengan tampilan menyerupai arsip rekaman dan dokumen pribadi penelitian NASA terhadap keempat objek itu, dan seperti tidak ada dialog antar tokohnya bahkan alur cerita yang biasanya ditemukan dalam karya stop motion karya thedeoMIXBLOOD sebelumnya.

Profil singkat thedeoMIXBLOOD:
thedeoMIXBLOOD - duo proyek terdiri Dila dan Otong, berdiri tahun 2008 – berdua mereka independen dan berkolaborasi membuat project-project soft toys, patung, video art, teater boneka, workshop anak-anak hingga produksi merchandise. Terinspirasi oleh Graffiti dan Pop Art dan dipengaruhi oleh peristiwa traumatis masakanak-kanak, thedeoMIXBLOOD menciptakan kolase menggunakan mainan, boneka Barbie, boneka wayang, kain, batik, majalah, dan manik-manik. Dengan mengambil bagian dari satu konteks atau media dan membentuk mereka bersama-sama satu ke yang lain. Patung-patung karya mereka memiliki sifat hybrid, cenderung aneh, memiliki karakter mitos namun fantastis yang banyak ditemukan didalam film-film fantasi. thedeoMIXBLOOD sangat berbakat dalam mewujudkan sesuatu yang taknyata menjadi sebuah karyaseni yang fantastis. Yang menjadi cirri karya-karya yang dihasilkan thedeoMIXBLOOD adalah jahitan tidak seragam, tampak sangat ekspresif, naïf dan bahkan hiperbola dalam bentuk apapun. [Nunuk Ambarwati]