Cerita dari Sri Sulistyawati (Lilis)*
Ini pengalamanku waktu kecil, usia 5 tahun (sekitar tahun
1980-an) - kejadiannya di rumah dinas Eyangku di Purwodadi. Eyangku seorang tentara. Orang jaman dulu
memang banyak dibekali ilmu, apalagi Eyangku termasuk orang yang keukeuh ngga
mau disogok atau dikasih uang pelicin. Jadi Eyang harus bisa jaga diri sendiri
dari orang yang tidak suka dengannya. Eyang sendiri sering tidur diatas jam 12
malam, mengantisipasi “kiriman-kiriman negatif” dari orang-orang yang tidak
suka dengannya.
Rumah itu sendiri juga bangunan jaman Belanda, wis pepak
banget (sudahlah apa saja ada) di rumah itu, dari Noni Belanda sampai
Eyang-eyang ganteng ada semua. Rumah itu besaaarr banget dengan 5 kamar tidur,
dapurnya saja besar sak kamar sendiri, kamar mandi ada tiga besar-besar juga,
iso nggo playon (bisa buat lari-larian). Nah di belakang rumah, ada teras, ada
lapangan biasa buat Volley anak buah Eyang kalau pas jaga. Di belakang lapangan
Volley itu kayak ada hutan (seingatku nih). Terus deket lapangan Volley itu
banyak pohon Kersen yang teduh banget dan kalau berbuah wanginya sampai
kemana-mana khas Kersen.
Nah, malam itu nggak tahu gimana ceritanya, Eyang tahu aku nggak
disitu. Dicarilah sama Eyang secara mata batin. Nggak tahunya aku lagi diajak
maen katanya Eyang. Memang aku ingat kalau aku tuh kayak maen di taman gitu ama
anak-anak kecil sepantaranku, jebul kuwi le ngajak dolan (ternyata mereka itu
mengajakku main) di lapangan Volley belakang rumah. Mereka kayak koloni, kayak
keluarga besar, mereka cantik-cantik dan ganteng-ganteng, peri mungkin ya.
Sadar-sadar aku udah dikamar, sudah subuh... dirubung (dikerumuni) ama Eyang
Kakung dan Putri sama adik-adik Mamaku. Mama dan Papa di Yogya nggak tahu,
karena waktu itu aku cucu pertama, jadi dibawa sana sini sama Eyang.
Aku lihat Eyang Kakung masih berdiri
sambil bawa pedang samurainya. Aku sempat tanya, kok Eyang bawa pedang buat
apa? Sambil dipeluk Eyang Putri waktu itu, “Nggak apa-apa, itu tadi ada tikus
besar di belakang. Eyang nyari tikus!”, gitu bilangnya. Sebenarnya aku sudah tahu
apa yang terjadi, pas Eyang jemput aku, sudah diceritain Eyang, tapi mungkin
karena masih usia 5 tahun jadi tidak bisa detail kronologinya, nggak ngeh apa
yang terjadi. Nah Mama yang cerita lagi ke aku waktu aku udah kelas 6 kalau nggak
salah. Karena selama masih SD, aku masih suka ngimpi kejadian itu. Karena waktu
itu aku pernah tanya ke Mama, kok aku pernah ngalami kayak cerita diatas itu.
Kayak mimpi, jebul (ternyata) itu bener aku alami dulu umur 5 th.
* Lilis adalah teman SD saya ( = Nunuk Ambarwati) –
sewaktu saya share tentang tulisan-tulisan saya cerita horor – Lilis kemudian
menceritakan pengalamannya ini. Ini baru salah satunya saja J Dia mengaku banyak
mempunyai cerita, tetapi tidak mahir menuliskannya. Terima kasih untuk
sumbangan ceritanya.
Cerita Horor lain di blog ini
https://nunukambarwati.blogspot.com/2019/10/cerita-horor-kerajaan-di-laut-selatan.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2019/10/cerita-horor-dunia-lain.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2019/10/cerita-horor-hantu-yang-bikin-kesel.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2020/04/cerita-horor-hantu-bawaan-toko-barkas.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2019/10/cerita-horor-dunia-lain.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2019/10/cerita-horor-hantu-yang-bikin-kesel.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2020/04/cerita-horor-hantu-bawaan-toko-barkas.html
No comments:
Post a Comment