Rumah yang akan menjadi calon butik kami itu, rumah lama. Rumah mungil, berada di tepi jalan aspal yang ramai dilewati kendaraan. Rumah itu konon berdiri sekitar tahun 1970-an dan dipertahankan bentuknya hingga kini karena merupakan rumah yang punya arti historis bagi pemiliknya. Rumah itu adalah rumah pertama yang dimiliki si pemilik rumah dan menghuni disana bersama istri dan anak-anak ketika masih merintis karir. Desain rumah memang terkesan jadul tapi justru menarik. Temboknya saja sudah lembab dan sebenarnya butuh perawatan. Rumah ini sebenarnya menarik! Banyak yang menyukainya.
Rumah mungil itu sebelumnya digunakan sebagai rumah tinggal. Terdiri dari 2 bagian, bagian depan dan bagian belakang. Ruangan bagian depan saja yang aktif digunakan, ruang belakang terasa sangat tak nyaman, auranya sudah berbeda, seperti masuk ke dimensi alam lain. Sebelum kami menyewa rumah ini, sudah kosong sekitar setahun, tanpa tulisan dikontrakkan. Ditempati oleh menantu si pemilik rumah. Waktu kami kesana survei, masih ditinggali si menantu. Dia cuma memakai aktif ruang depan. Pintu penghubung ke ruang belakang cuma dikunci saja, jarang dibuka. Ini keganjilan pertama yang saya rasakan. Tapi saya tepis pikiran negatif jauh-jauh. Ya mungkin karena keluarga kecil, jadi mereka cukup pakai ruang depan saja. Begitulah kira-kira.
Setelah kami berhasil mengontrak rumah itu. kami akan renovasi sesuai konsep dari desainernya. Saat renovasi biasanya saya akan bolak balik cek kondisi dan perkembangan. Si pemilik rumah sudah wanti-wanti sama saya, tidak boleh merombak, mengubah, meruntuhkan satu bata pun di rumah tersebut. Baiklah, desainer dan para tukang sudah dibrief supaya bisa mengakali konsep desain dengan permintaan khusus si pemilik rumah.
Keganjilan berikutnya yang saya rasakan, saya cek kondisi progres renovasi rumah itu. Waktu itu sudah menjelang sore hari, tapi belum gelap. Tukang-tukang juga masih bekerja. Saya cek dari depan sampai belakang. Saya tak pernah punya pikiran apa-apa. Saat melewati transisi dari ruang depan ke ruang belakang ini, tiba-tiba saya seperti melewati balok es. Lebarnya cuma sekitar 3 lantai keramik saja, berarti kurang lebih 60 cm. Nyesss! Terasa sekali dingin. Setelah itu suhu biasa, suhu ruangan. Saya tetap tak berpikir apa-apa. Saya memang biasanya begitu, kalau lihat atau merasakan keganjilan karena mahluk gaib, kepikirannya baru kemudian, selang beberapa waktu setelahnya. Apa ya tadi itu? Kok kayak es dinginnya. Apa yang saya lewati? Hmm sampai sekarang belum ketemu jawabannya.
Saya tetap biasa saja sampai akhirnya butik cabang baru ini dibuka. Ruang bagian depan kami jadikan tempat display dan ruang belakang ada gudang stock. Nah lama-kelamaan, keganjilan berikutnya muncul. Seperti kemunculan seseorang yang mirip staf saya padahal staf saya berada di butik sebelah. Saya sampai ngotot sama dia, "Tadi kamu ada disana, ngobrol, bercakap-cakap, saya dengar suaramu!". Tapi staf saya tetep bilang kalau daritadi dia berada di butik sebelahnya. Duh! Okelah.
Sebenarnya para staf ngga kerasan jaga disitu. Mereka bolak-balik saja ke butik pertama, alasannya ada aja, mau pipis di butik yang satunya itu saja, takut pipis disitu. Ada ajalah. Sampai pernah, ada salah satu staf yang bener-bener melihat sosok wanita berpakaian putih, kepalanya menunduk dan rambutnya panjang, diam saja di pojokan ruang belakang. Dia cerita dengan emosional seperti ingin menunjukkan bahwa penglihatannya benar. Saya tetap positif thinking selalu. Ya bagaimana lagi, sudah kontrak rumah itu selama 2 tahun dan harus jalan bisnisnya.
Begitulah kami bertahan di rumah itu selama 2 periode kontrakan, yaitu 4 tahun. Selalu ada saja cerita aneh-aneh, tapi kami tetap positif thinking. Meskipun memang mengurangi intensitas jaga di butik yang satu itu. Sampai akhirnya kami harus memutuskan untuk menutup butik itu karena pertimbangan cashflow butik.
Cerita Horor lain di blog ini
https://nunukambarwati.blogspot.com/2017/08/legenda-dusun-druwo.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2019/10/cerita-horor-bayangan-putih-berkelebat.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2019/10/cerita-horor-bunyi-genderang-memekakkan.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2019/10/cerita-horor-dunia-lain.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2019/10/cerita-horor-kerajaan-di-laut-selatan.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2019/10/cerita-horor-hantu-yang-bikin-kesel.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2020/04/cerita-horor-hantu-bawaan-toko-barkas.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2020/04/cerita-horor-prewangan.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2020/04/cerita-horor-dijemput-dari-keluarga-peri.html
Keganjilan berikutnya yang saya rasakan, saya cek kondisi progres renovasi rumah itu. Waktu itu sudah menjelang sore hari, tapi belum gelap. Tukang-tukang juga masih bekerja. Saya cek dari depan sampai belakang. Saya tak pernah punya pikiran apa-apa. Saat melewati transisi dari ruang depan ke ruang belakang ini, tiba-tiba saya seperti melewati balok es. Lebarnya cuma sekitar 3 lantai keramik saja, berarti kurang lebih 60 cm. Nyesss! Terasa sekali dingin. Setelah itu suhu biasa, suhu ruangan. Saya tetap tak berpikir apa-apa. Saya memang biasanya begitu, kalau lihat atau merasakan keganjilan karena mahluk gaib, kepikirannya baru kemudian, selang beberapa waktu setelahnya. Apa ya tadi itu? Kok kayak es dinginnya. Apa yang saya lewati? Hmm sampai sekarang belum ketemu jawabannya.
Saya tetap biasa saja sampai akhirnya butik cabang baru ini dibuka. Ruang bagian depan kami jadikan tempat display dan ruang belakang ada gudang stock. Nah lama-kelamaan, keganjilan berikutnya muncul. Seperti kemunculan seseorang yang mirip staf saya padahal staf saya berada di butik sebelah. Saya sampai ngotot sama dia, "Tadi kamu ada disana, ngobrol, bercakap-cakap, saya dengar suaramu!". Tapi staf saya tetep bilang kalau daritadi dia berada di butik sebelahnya. Duh! Okelah.
Sebenarnya para staf ngga kerasan jaga disitu. Mereka bolak-balik saja ke butik pertama, alasannya ada aja, mau pipis di butik yang satunya itu saja, takut pipis disitu. Ada ajalah. Sampai pernah, ada salah satu staf yang bener-bener melihat sosok wanita berpakaian putih, kepalanya menunduk dan rambutnya panjang, diam saja di pojokan ruang belakang. Dia cerita dengan emosional seperti ingin menunjukkan bahwa penglihatannya benar. Saya tetap positif thinking selalu. Ya bagaimana lagi, sudah kontrak rumah itu selama 2 tahun dan harus jalan bisnisnya.
Begitulah kami bertahan di rumah itu selama 2 periode kontrakan, yaitu 4 tahun. Selalu ada saja cerita aneh-aneh, tapi kami tetap positif thinking. Meskipun memang mengurangi intensitas jaga di butik yang satu itu. Sampai akhirnya kami harus memutuskan untuk menutup butik itu karena pertimbangan cashflow butik.
Cerita Horor lain di blog ini
https://nunukambarwati.blogspot.com/2017/08/legenda-dusun-druwo.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2019/10/cerita-horor-bayangan-putih-berkelebat.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2019/10/cerita-horor-bunyi-genderang-memekakkan.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2019/10/cerita-horor-dunia-lain.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2019/10/cerita-horor-kerajaan-di-laut-selatan.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2019/10/cerita-horor-hantu-yang-bikin-kesel.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2020/04/cerita-horor-hantu-bawaan-toko-barkas.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2020/04/cerita-horor-prewangan.html
https://nunukambarwati.blogspot.com/2020/04/cerita-horor-dijemput-dari-keluarga-peri.html
1 comment:
HALO PEJUANG CU4N !
Nikmati PR0M0 Banyak CU4N Hanya Disini.
WA : +62877-9870-3858
Silahkan di add kak :)
Menangkan Jackpot Jutaan Rupiah Setiap Harinya !!!
✅ BONUS TURN OVER 0.32%
✅ BONUS REFFERAL 15%
✅ WIN RATE GAME 99,9%
✅ 100% PLAYER Vs PLAYER ( NO ROBOT & ADMIN )
✅ Minimal Deposit Bank : Rp 25.000,- (BCA MANDIRI BNI BRI DANAMON)
✅ Deposit Pulsa Telkomsel / Xl
✅ Support E-Cash : GOPAY , DANA , OVO , LINK
Link Alternatif :
- WWW.MAINPELANGI99. INFO
- WWW.MAINPELANGI99. ORG
Post a Comment