Wednesday, October 09, 2019

Cerita Horor: Kerajaan di Laut Selatan

Baiklah...terima kasih telah membaca cerita-cerita horor saya sebelumnya. Cerita saya memang tidak kronologis berdasarkan waktu atau kejadian. Saya cerita melompat-lompat, sesuai ingatan membawa saya untuk menceritakan kembali kejadian horor itu. Ada banyak kejadian horor di dua rumah saya sendiri (rumah semasa sebelum menikah dan sesudah menikah), juga di tempat saya bekerja atau di tempat umum. Nah sekarang, saya mau cerita tentang pengalaman mistis saya ketika berada di Laut Selatan Yogyakarta, tepatnya di Parangkusumo. Pada suatu malam, belum terlalu malam, mungkin sekitar pk 19.00 WIB; saya bersama teman-teman punya niatan pergi ke Parangkusumo malam nanti (artinya sekitar pk 23.00 WIB).

Saya harus menceritakan background teman-teman saya ini dulu :) Teman-teman saya ini sebenarnya teman main biasa, kami disatukan dalam sebuah event atau project bertema kebudayaan. Dari beberapa teman ini, mereka ada yang memiliki kemampuan lebih soal spiritual, ya sebut saja mereka punya six sense bahkan punya kekuatan tertentu. Tapi ada juga yang enggak punya kemampuan sama sekali, tapi mereka tertarik gabung bersama. Jumlah kami berkisar 7-10 orang yang intens bersama. Setelah event atau project selesai, kami masih ngumpul bareng hampir setiap hari di rumah Bima (nama disamarkan). Apa saja dibicarakan, serulah! Akhirnya kami semakin mengerucut ke komunitas yang memiliki kelebihan spiritual. Ada beberapa aktifitas dan diskusi topik spiritual. 

Sebutlah salah satu teman saya, Surya (nama disamarkan), dia yang menurut kami memiliki kekuatan lebih dibanding teman-teman lain dalam satu komunitas ini. Surya ini masih akan muncul di beberapa cerita horor saya berikut-berikutnya karena memang ada beberapa pengalaman spiritual saya bersamanya. Durasi pertemanan saya bersamanya tidak sebentar, meskipun naik turun, kadang dia tiba-tiba muncul kadang dia tiba-tiba saja menghilang. Bagi beberapa teman, Surya ini sendiri memang sosok yang introvert, kami sendiri tidak tahu dia kerja apa. Kami juga sungkan nanya detail ke dia tentang siapa sih kamu, kerja apa dsb. Ada selentingan, karena kekuatan spiritualnya ini dia diminta menjaga pusaka-pusaka tertinggi milik kerajaan atau perorangan.

Lanjut ya ke rencana kami mau ke Parangkusumo. Entah kenapa, dari beberapa orang di komunitas itu, seingat saya, hanya 4 dari kami yang berangkat ke Parangkusumo. Saya juga lupa kesana dalam rangka apa. Yang jelas ada diskusi dulu sebelum berangkat, untuk membicarakan apa yang akan dicari disana. Saya ikut. Ikut-ikutan saja sebenarnya, tim hore lah. Baiklah...akhirnya kami sampai di bibir pantai, gelap, waktu menunjukkan kurang lebih pk 24.00 WIB. Surya sudah mulai meditasi aja, sebentar sih dia meditasinya, seperti mohon ijin atau kulonuwun atas aktifitas kami disitu. Saya cuma mengamati. Lalu apa yang saya lihat dan rasakan? Buat saya, di lautan yang luas dan gelap itu, samudera yang seperti tak berujung, sejauh mata memandang, tergambar jelas di mata saya adalah sebuah kerajaan. Seperti ada sebuah halaman luas, masih beralas tanah, ada sekat-sekat tembok di kanan kiri, seperti labirin, tetapi suasananya sepi tidak ada satu pun orang. Saya bisa pastikan disana seperti sebuah desa yang dihuni banyak orang, luaaaasss sekali, huh. Halaman luas itu seperti sebuah pintu masuk menuju kerajaan, tetapi halamannya luaaasss sekali, jadi kerajaannya masih nun jauh disana. 

Dan ini yang penting ya, perasaan saya serasa adem ayem tentrem, tenteram sekali, rasanya ingin sekali kesana, masuk kesana. Seperti ada yang menarik-narik, "Ayo kesini, masuk saja". Lembut dan halus. Tetapi untungnya pikiran saya tidak kosong, saya masih bisa mikir logis kalau saya kesana berarti saya masuk lautan dan tenggelam! Perasaan antara ingin masuk dan tidak itu, beradu dalam pikiran saya. Sampai akhirnya kami anggap kunjungan kami itu selesai dan pulang ke rumah masing-masing sekitar dini hari. Waah pengalaman luar biasa buat saya. By the way, saya nulis cerita ini masih merinding aja hehe (padahal nulisnya siang hari).

Nah teman-teman, intinya jangan kosong ya pikirannya, tetap fokus dan waspada dimana pun kalian berada.  

Cerita horor lain di blog ini:




No comments: