Thursday, August 27, 2020

Seni dan Pendidikan


Beberapa waktu lalu, 25 Agustus 2020, saya diminta menjadi moderator untuk acara webinar dengan topik "Seni dan Pendidikan". Di acara tersebut, menampilkan para pembicara Aak Nurjaman (kurator, penulis), Cilik T. Pamungkas (former founder Anak Cilik Indonesia) dan Dik Doank (aktifitas pendidikan anak, pengelola Kandank Jurang, seniman). Acara webinar ini sendiri sebagai penanda dibukanya pameran virtual seni rupa karya anak-anak dengan tema "My Spirit". Memang semuanya dilangsungkan serba online/virtual. Baik pamerannya maupun acara ngobrol-ngobrolnya (webinar).

Untuk pamerannya silakan kunjungi
Web https://artspaces.kunstmatrix.com/en/exhibition/912588/ruang-anak (tapi cuma bisa diakses sampai tanggal 14 September 2020, karena cuma bisa bayar web sampai tanggal tersebut)
Youtube Channel Ruang Anak My Spirit https://youtu.be/RcFomx1c_3s
IG @ruang.imajinasi.anak

Selama acara webinar, saya pribadi merasa tergagap gagap dengan metode ini. Saya biasanya mengikuti acara sebagai peserta, kali ini saya bertindak sebagai moderator. Saya harus bisa membuat acara ini dinikmati dengan baik dan tentu saja pesan webinar ini tersampaikan. Namun sayangnya, kendala teknis banyak terjadi pada acara ini. Karena memakai aplikasi zoom gratisan, maka acara webinar seringkali terputus di tengah jalan karena kalau gratisan, kita akan dibatasi oleh durasi. Sedang semangat semangatnya memaparkan gagasan, eh harus cut out di tengah jalan. Mau join link lagi sudah kebingungan. Aduh! Belum lagi soal sinyal koneksi yang naik turun atau masalah teknis dengan audio.

Namun demikian, ya begitulah... karena memang acara pameran dan webinar ini diselenggarakan secara swadaya oleh para orang tua dengan cara iuran - maka semua fasilitas yang disediakan belum bisa maksimal. Apa maksud swadaya disini? Para orang tua yang mengikutsertakan anaknya dalam acara pameran ini, memberikan iuran kontribusi uang untuk biaya sewa web, pembuatan video, juga membuat acara webinar tersebut. Belum lagi kan balada Ibu Ibu yang harus repot ngurusin ini itu sambil webinar, multitasking lah :)


Oke, kembali ke webinar. Berikut ini apa yang bisa saya simpulkan sedikit saja dari acara tersebut, karena memang acara tersebut kurang maksimal secara penyelenggaraan. Padahal kontennya menarik, pembicaranya juga bagus bagus. Tujuan dari webinar ini adalah bahwa seni itu adalah bagian penting dari proses pembelajaran anak. Sementara, seni sering dikesampingkan, tidak mendapat porsi, tidak prioritas dalam dunia pendidikan formal.

Aa Nurjaman (Kurator, Penulis)
Aa Nurjaman menjadi penulis dalam pameran virtual karya anak "My Spirit". Aak sendiri baru pertama kali menulis atau mereview pameran dengan karya anak-anak. Sebelumnya, Aak banyak menulis atau menjadi kurator untuk karya-karya seniman dewasa. 

Bagi Aa, ini merupakan pengalaman baru dan menyenangkan serta unik. Menurutnya, pameran ini bisa menjadi wadah ekspresi anak-anak merespon suasana pandemi Corona. Seni bisa menjadi media ekspresi yang sangat bagus. Membaca karya anak dalam seni seperti membuka rahasia estetis anak tersebut, apa yang dipikirkan dan dirasakannya. 

Dalam kutipan tulisan Aa untuk pameran: Tindakan mengajak anak untuk fokus berpikir sebenarnya mereduksi imajinasi pengalaman sang anak, tanpa disadari di sisi lain terdapat suatu rasa yang membutuhkan penyaluran guna memuaskan hasrat imajinasinya. Salah satu media penyalur pengalaman imajinasi adalah seni. Tetapi potensi seni selama ini kurang mendapat perhatian.

Cilik T. Pamungkas (former founder Anak Cilik Indonesia)
Cilik dalam paparannya sharing perihal pengalaman dia pernah menjadi pengajar/pendidik, juga sempat mendirikan Yayasan yang aktif di bidang edukasi anak-anak dan saat ini juga berperan sebagai seorang Ibu. 

Menurutnya, perkembangan kepribadian anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.Kepribadian adalah hasil proses hidup yang panjang. Kita sebagai orang tua hendaknya bisa mendukung kebutuhan anak untuk membantu proses perkembangan kepribadiannya tersebut. Dan seni bisa menjadi media untuk mengembangkan kepribadian anak tersebut. Seni membuat kita lebih humanis.

Materi presentasi Cilik T. Pamungkas bisa didapatkan di https://drive.google.com/file/d/1U_EFvjVfdpVIAYI0qoj0kkhvMWKPn7qX/view?usp=sharing

Dik Doank (Aktifis Edukasi, Pengelola Kandank Jurang & Seniman)
Sementara Dik Doank mengamati bahwa corat coret anak itu bisa dibaca. Dalam pengalamannya, anak anak diajak untuk pandai “membaca”. Tetapi membaca secara natural, membaca alam. Bagi Dik Doank, mengajar anak itu mengajar dengan cinta, karena cinta itu memberi harapan kepada anak. 

Bagi Dik Doank, dibutuhkan keberanian dan konsistensi sebagai orang tua untuk menentukan pilihan cara mendidik anak. 

Seni itu indah. Seni harus utama di pendidikan anak. Seni akan mengenalkan kepada anak siapa Tuhan. Seni akan menguatkan karakter anak. 

Kesimpulan singkat:
- Seni sebagai media ekspresi anak
- Seni membuat anak menjadi humanis
- Seni menguatkan karakter anak


No comments: