H.O.Pe | Hyper.Over.Premature
Pameran seni visual eksperimental custom toys
karya thedeoMIXBLOOD
ViaVia Café Traveller | Jl Prawirotaman No 30 Yogyakarta
24 Juli – 20 Agustus 2013
Pembukaan: Rabu, 24 Juli 2013 pk. 8 malam
Pameran dibuka oleh Agung Kurniawan (seniman senior)
Penulis Katie Bruhn (peneliti & penulis asal Amerika)
Diorganize oleh Tirana Art Management
Pameran seni visual eksperimental custom toys
karya thedeoMIXBLOOD
ViaVia Café Traveller | Jl Prawirotaman No 30 Yogyakarta
24 Juli – 20 Agustus 2013
Pembukaan: Rabu, 24 Juli 2013 pk. 8 malam
Pameran dibuka oleh Agung Kurniawan (seniman senior)
Penulis Katie Bruhn (peneliti & penulis asal Amerika)
Diorganize oleh Tirana Art Management
Tulisan pengantar pameran oleh Nunuk
Ambarwati
ThedeoMIXBLOOD dikenal sebagai duo seniman
yang gemar mengutak-atik, me-recylce atau
mengolah kembali (custom) mainan lama
atau baru menjadi mainan versi mereka sendiri. ThedeoMIXBLOOD terdiri dari
Fahla F. Lotan atau Dila dan R Bonar Diat Senan Putro (Otong). Dila saat ini
masih menempuh studi jurusan fotografi di ISI, Yogyakarta; sementara Otong
merupakan lulusan Seni Rupa ISI, Surakarta. Keduanya berpadu (mix blood) dan bergabung menjadi satu
karena kesamaan minat terhadap dunia fantasi, dunia anak-anak dan custom toys.
Pameran tunggal mereka kali ini, merupakan
pameran tunggal kedua yang mengambil tema ‘H.O.Pe’ atau ‘Hyper.Over.Premature’.
Pameran tunggal terakhir mereka di tahun 2011 dengan tema ‘Introvertasy Phobia’
dipamerkan di Kedai Kebun Forum, Yogyakarta. H.O.Pe bisa diartikan sebagai
harapan, dimana melalui karya-karya mereka ini, thedeoMIXBLOOD ingin mengajak
setiap individu untuk selalu memantapkan mereka pada harapan-harapan yang
positif. Kenapa hyper? Karena memang
karakter karya thedeoMIXBLOOD yang selalu membuat setiap karya terkesan
dilebih-lebihkan. Figur-figur yang mereka ciptakan dibuat sedemikian rupa
hingga terdeformasi secara asimetris.
H.O.Pe bagi mereka
adalah sebuah pemaknaan terhadap kehidupan. Dalam proses mereka
membuat karya untuk pameran kali ini, mereka menemukan
berbagai pengalaman yang berbeda dari sebelumnya. Selain
mereka menggunakan media baru yang mereka istilahkan sendiri dengan sebutan "klepiderma". Mereka pun melihat segala hal dari sudut yang lebih beragam dan
kompleks. Menyadari kehidupan berawal dari kelahiran yang didalamnya sudah disisipkan harapan-harapan.
Tapi sebelum menginjak pada proses kelahiran, rencana
merupakan hal yang lebih awal berada dibalik itu. Mengutip dari Surat An-Nahl ayat 19 disebutkan "Dan Allah tahu apa yang kamu
rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan (And Allah knows what you conceal and
what you reveal"). Surat An Nahl ayat 19
ini menjadi pondasi mereka dalam mengerjakan setiap karya dalam pameran ini.
H.O.Pe memasukan
mimpi, harapan, hingga hasil yang menjadi lebih dari
rencana dan dugaan awal; juga
hal-hal baru yang lahir lebih dulu, yang terkesan 'premature'. Dari segala
hal yang kompleks itu, mereka pun secara
tidak langsung digiring begitu saja kedalam jejakan-jejakan lain yang lebih
yaitu tradisi hingga spiritual. Mereka pun
menemukan sebuah surat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang kehidupan secara
menyeluruh (menurut mereka). An-Nahl yang sering disebut surat lebah,
menerangkan kekayaan alam, yang akhirnya ada sebuah penjelasan tentang
keistimewaan lebah. Mereka
mengambil spirit-spirit tersebut, terutama keunikan bentuk segi enam dari
sarang lebah yang ternyata bagi mereka dimaknai sebagai sebuah simbol kekuatan, saling berhubungan, saling berkait satu
sama lain. Dan ternyata spirit dari sarang lebah tersebut
mereka gunakan pada kontruksi dasar elemen baru mereka yaitu
'klepiderma'.
Klepiderma
sendiri bagaikan sel-sel jaringan yang menguatkan 'tubuh' itu sendiri menjadi
kokoh. thedeoMIXBLOOD tidak berusaha membawa hal-hal yang terkesan sangat
religius kedalam pameran HOPe ini, bagi mereka
surat An-Nahl tersebut menjadikan spirit inter personal
mereka selama proses berkarya. Dan dasar dari
semuanya adalah kehidupan secara utuh dengan segala elemen didalamnya yang
saling berkaitan. ‘Klepiderma’ berangkat dari klep-klep
lempengan besi yang mereka susun, membentuk segi enam dan kemudian mereka
rangkai sedemikian rupa membentuk figure-figur tertentu. Figur-figur ini
kemudian dilengkapi dengan kaki, tangan atau kepala yang diambil dari
mainan-mainan baru atau bekas. Perhatikan setiap muka dari setiap figur yang
mereka bangun. Gambaran mukanya masih mereka olah lagi tiap detailnya dengan
teknik digital print sehingga terkesan si figur memiliki dua karakter yang
berbeda. Misalnya, muka seperti Salvador Dali, tetapi mata dan mulutnya Buto
Cakil. Gambaran ini ingin mereka tunjukkan bahwa setiap person yang kita temui,
kita tidak pernah tahu apakah mereka orang baik atau sebaliknya.
Atau pada karya instalasi berjudul ‘Incubator
Absolution’, ada gambaran Gunungan didalam boks tranparan. Dimana Gunungan kita
kenal di dunia pewayangan sebagai simbol awal kehidupan atau simbol dimulainya
cerita ‘kehidupan’. Sehingga kita tetap menemukan unsur tradisi dalam karya
thedeoMIXBLOOD kali ini. Dimana mereka ingin menyampaikan pesan agar dimana pun
kita hidup atau tinggal tetap menjaga akar budaya, tradisi dan karakter yang
kita punyai.
Sementara pada karya ‘Glory Immortality’
yang digunakan sebagai brand image
materi publikasi ini. Mereka menggambarkan atau menginginkan agar manusia bisa
hidup abadi. Apa yang sudah ada sekarang ini abadi. Kalau perlu tidak usah
menambah jumlah populasi manusia, sudah cukup seperti sekarang ini saja.
Khawatirnya jika nambah, persoalan kehidupan menjadi lebih rumit. Yang sekarang
saja sedemikian kompleksnya, apalagi ditambah dengan pertumbuhan manusia yang
semakin tak menentu .
Bentuk-bentuk
karya thedeoMIXBLOOD kali ini berbeda dari sebelumnya. Dimana pada karya sebelumnya, thedeoMIXBLOOD banyak menggunakan materi
kain, dacron (atau lebih dikenal dengan soft
toys) dan teknik menjahit untuk menyatukan karakter mainan. Namun yang
sekarang, karya-karya mereka terkesan solid, keras dan menggunakan mur dan baut
untuk menyatukan satu dengan yang lainnya. Ke 15 karya yang ditampilkan kali
ini
terlahir
dari perjalanan fantasi dan dialog
imajiner mereka masing-masing yang menjadikan figur-figur
baru ini tumbuh semakin hiperbola (hyper over). Dari ke 15 karya tersebut, ada pula karya yang merupakan recycle dari karya mereka sebelumnya.
Jadi karya lama, mereka olah kembali dan menjadi karya baru dengan gagasan yang
lebih matang.
Mereka mengaku mengerjakannya semuanya
serba spontan, liar melompat-lompat di kepala mereka. Sehingga mereka pun tidak
tahu hasil akhir tiap karya akan berbentuk final seperti apa. Mereka tak pernah
membuat sketsa terlebih dahulu untuk merencanakan karyanya. Berdua, Dila dan
Otong, melakukan brainstorming
gagasan disepanjang mereka berproses, menemukan mainan di toko dan kemudian
mulai mengerjakannya di studio kecil berukuran 3 x 3 m yang penuh sesak dengan
partikel-partikel mainan, kanvas dan peralatan gambar. Elemen baru
yang mereka gunakan saat ini sebagai pelengkap rangkaian mainan-mainan mereka,
memberikan tantangan sekaligus warna berbeda dari biasanya. Proses mereka beradaptasi
dengan elemen baru tersebutlah yang menurut mereka
memperkaya proses mereka dalam menciptakan karakter-karakter baru dalam karya-karya mereka.
by Katie Bruhn
H.O.Pe –
“Hyper-Over-Premature” presents the work of thedeoMIXBLOOD, a dynamic duo comprised
of artists Dila and Otong. Through their art, thedeoMIXBLOOD attempt to do
something unique and eye-catching - expressing themselves through the creation
of ‘custom made toys.’ For this exhibition Dila and Otong move away from the
previous style of their work creating something more complex, inspired by
simple life events and a desire for new experience.
In a world where
mass media and rapid processes of globalization impact the mindset and
expression of young people, Dila and Otong demonstrate a different, refreshing
example of how young artists in Jogjakarta find inspiration essential for the
development of their work. While Dila and Otong do not intend H.O.Pe to express
particular religious ideals, a passage from the Al-Quran served as an important
influence for the growth, literally in this case, of the artwork displayed in
this exhibition. This passage, which states, “Allah knows what you conceal and
what you reveal,” expressed through the production of creatures that are both
in a state of flux and transformation has the ability to serve as a reminder to
all of us that it is through the strength of personal relationships and mutual
support that something positive can be made.
The significance of this passage for thedeoMIXBLOOD lies in its more common
reference as “surat lebah” or “the bee,”which tells of nature’s richness and
the unique quality of the bumblebee as a creature that lives harmoniously
within the structure of the beehive, created by six-sided cells that for
thedeoMIXBLOOD are a symbol of strength. Taking the spirit of this passage and
the strength of the bumblebee, thedeoMIXBLOOD chose to explore the possibility
of a new yet, simple material that allowed them to create six sided structures
like those that comprise the walls of the bumblebee’s hive. By creating metal
structures out of picture frame clips, combined with various parts of used
toys, thedeoMIXBLOOD create creatures that are in one way born into a new form.
The interconnected structures that shape the work in this exhibition is referred
to by Dila and Otong as “klepiderma,” which can be seen as a structure that
makes the body of thedeoMIXBLOOD’s creatures strong.
The figures presented in this exhibition range in size, shape, and
stage of their own transformation. It is here that the idea of “H.O.Pe” or
“Hyper-Over-PrematurE” is expressed. In life one does not know what the future
holds. At times we receive a great deal more than we hope for while at other
times things do not turn out as expected. It is here that we view the strength
of the klepiderma and the “surat lebah” reminding of us of the strength that we
receive from and are able to give to others.
Informasi, reservasi & minat karya,
silakan hubungi:
Tirana Art Management
CP: Nunuk Ambarwati
Jl Suryodiningratan No 53-55 Yogyakarta 55141
ph. 0274 411615, 081 827 7073
e. tiranahouse@yahoo.com, qnansha@yahoo.com
@TIRANAHOUSE @nunukambarwati
http://q-nansha.blogspot.com
www.facebook.com/TIRANAHOUSE
Tirana Art Management
CP: Nunuk Ambarwati
Jl Suryodiningratan No 53-55 Yogyakarta 55141
ph. 0274 411615, 081 827 7073
e. tiranahouse@yahoo.com, qnansha@yahoo.com
@TIRANAHOUSE @nunukambarwati
http://q-nansha.blogspot.com
www.facebook.com/TIRANAHOUSE
No comments:
Post a Comment