Pada foto, salah satu showroom milik kelompok, yakni "Lapak Jumputan Candi Ijo". Yang sudah TAM make over dengan konsep "Youth & Colorfull".
Mengingat para anggota kelompok Lapak Jumputan
ini didominasi oleh anak muda dan produk mereka penuh variasi warna; menarik
dengan berbagai pilihan warna, ada banyak diversifikasi produk (kaos, pashmina,
kain dll); maka konsep penataan display mengikuti karakter tersebut. Penataan
display di showroom ini lebih berani menggunakan warna-warna solid seperti
merah, kuning dan biru. Beberapa penataan produk juga akan mengikuti semangat
kemudaan, antara lain dengan membuat gantungan untuk produk langsung dari plafon
dan menggunakan material unik. Dikarenakan lokasi showroom ini berada diantara
jalan kearah lokasi pariwisata Tebing Breksi dan Candi Ijo, maka showroom ini
wajib memiliki banyak petunjuk arah.
Baca juga
http://nunukambarwati.blogspot.co.id/2016/12/project-showroom-1-omah-batik-sojiwan.html
http://nunukambarwati.blogspot.co.id/2016/12/project-showroom-3-rumah-batik-borobudur.html
_______________________________________
Baca juga
http://nunukambarwati.blogspot.co.id/2016/12/project-showroom-1-omah-batik-sojiwan.html
http://nunukambarwati.blogspot.co.id/2016/12/project-showroom-3-rumah-batik-borobudur.html
_______________________________________
LAPAK JUMPUTAN CANDI IJO
Tie-Dye, secara lokal disebut sebagai Jumputan, adalah salah satu metode tradisional yang digunakan untuk membuat motif pada kain. Untuk mencapai metode ini, pertama kain harus diisi, dibungkus, dan diikat dengan cara tertentu. Kain tersebut kemudian dicelup dengan cara mencelupkannya ke dalam larutan berwarna, menciptakan reaksi antara serat tekstil dan solusi warna. Pakaian dengan motif jumputan biasa ditemukan di wilayah Solo dan Yogyakarta.
Sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat, yang berfokus pada dua dari Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia (Kompleks Candi Borobudur dan Kompleks Candi Prambanan), UNESCO Jakarta telah memberikan bantuan teknis kepada masyarakat lokal Sambirejo Desa di wilayah sekitarnya Candi Prambanan.
Di bawah bantuan dari UNESCO, komunitas-komunitas lokal menerima bantuan mata pencaharian dengan pengembangan jumputan / tie-dye menggunakan motif dari relief Candi Ijo - candi Hindu yang berada di daerah Prambanan yang sangat terkenal dengan lingkungan yang indah, yang terletak di lereng barat bukit jauh dari daerah yang sibuk.
Dukungan yang diberikan melibatkan fasilitasi pelatihan teknis ketrampilan, pelatihan pengembangan bisnis, pemasaran dan pelatihan promosi, serta penyiapan showroom. Pada 2015, sebuah komunitas bisnis-kelompok baru didirikan dengan nama LAPAK JUMPUTAN CANDI IJO yang terdiri dari 15 desa Sambirejo dengan basis mayoritas perempuan.
LAPAK JUMPUTAN CANDI IJO
Nomor 26, Rt.003 Rw.018
Groyokan, Sambirejo
Prambanan, Sleman
Hp. 0819-2286-293 / 0812-2748-887
______________________________________
LAPAK JUMPUTAN CANDI IJO
Tie-Dye, locally
referred to as Jumputan, is one of
the traditional methods used to create motifs on a cloth. To accomplish this
method, the cloth must first be filled, wrapped, and strapped in a certain way.
The cloth is then dyed by way of dipping it into a coloured solution, creating a
reaction between the textile fibers and the coloured solution. Cloths with jumputan motifs are common to Solo and
Yogyakarta.
As a part of the community empowerment
program, which focuses on two of UNESCO’s World Heritage Sites in Indonesia
(Borobudur Temple Compounds and Prambanan Temple Compounds), UNESCO Jakarta has
been providing technical assistance to the local communities of Sambirejo
Village in the surrounding region of Prambanan Temple.
Under the assistance of
UNESCO, these local communities receive livelihood assistance with the development of jumputan/tie-dye using motifs from the reliefs of Ijo Temple – a
Hindu temple located in the
Prambanan area that is very famous for its beautiful surroundings, as it is
located on the west slope
of a hill far from busy areas.
The provided support involves the
facilitation of technical skill training, business development training,
marketing and promotion training, as well as showroom setup. In 2015, a new
community-business-group was established under the name of Rumah Jumputan Candi
Ijo, consisting of 15 Sambirejo villagers with a female majority base.
Lapak Jumputan Candi Ijo
Nomor 26, Rt.003 Rw.018
Groyokan, Sambirejo
Prambana, Sleman
Hp. 0819-2286-293/ 0812-2748-887
Showroom Lapak Jumputan Candi Ijo sebelum di make over. |
Showroom Lapak Jumputan Candi Ijo sebelum di make over. |
Sektsa awal dibuat oleh Nunuk Ambarwati (Tirana Art Management) |
Sketsa yang disempurnakan, digambar oleh Fitria Prawitasari, staf pengajar ATA YKPN |
Showroom Lapak Jumputan Candi Ijo tampak depan. |
Lapak Jumputan Candi Ijo tampak luar. Lapak ini berupa ruangan kecil berukuran sekitar 3 × 3 meter saja. Berada di Jl Candi Ijo. Bila hendak wisata ke Candi Ijo, Anda akan melewati lapak mungil ini. |
Showroom Lapak Jumputan Candi Ijo tampak depan. |
Pemilihan dekorasi yang warna warni sesuai konsep 'Youth & Colorfull' |
Lapak Jumputan Candi Ijo memiliki konsep "Youth & Colorfull". Maka ketika Anda akan memasuki lapak mungil ini akan disambut kemeriahan warna warni produk jumputan atau dekorasinya. 😊 |
Interior yang colorfull. |
Interior yang colorfull. |
Detail interior desain, keranjang dari bahan enceng gondok. |
Kunjungan Programme Specialist for Culture UNESCO, Bapak Bernards Alen Zako dan tim. |
Kunjungan Programme Specialist for Culture UNESCO, Bapak Bernards Alen Zako dan tim. |
No comments:
Post a Comment