Mengenal Kopi
Single Origin @TiranaKitchen
·
Arabika
Bali KintamaniKopi bali kintamani dihasilkan dari tanaman kopi arabika
yang ditanam didataran tinggi Kintamani dengan ketinggian diatas 900 mdpl.
Kawasan Kintamani berada dilereng Gunung Berapi Batur. Dengan jenis tanah
Entisel dan Inceptisol (Regusol). Kawasan ini memiliki udara yang dingin dan
kering dengan curah hujan yang banyak selama 6-7 bulan musim hujan.
Tanaman-tanaman kopi arabika terbentuk dari varietas-varietas terseleksi. Pohon
kopi ditanam dibawah pohon penaung dan dikombinasikan dengan tanaman lain dan
dikelola serta diberi pupuk organik. Kopi ini memiliki citarasa yang khas yakni
aroma citrus dengan tingkat keasaman yang rendah, sehingga banyak diminati oleh
konsumen Internasional. Kopi bali kintamani memiliki tingkat keasaman yang mencukupi
dengan aroma fruity (jeruk) yang kuat dan tidak terlalu pahit (bitter).
·
Arabika
TorajaKopi Toraja yang terletak di Kabupaten Sulawesi Selatan
tumbuh di lereng gunung sesean dengan memiliki ketinggian 1400-2100 mdpl. Kopi Toraja
memiliki cita rasa notes herbal
dan cinnamon, body
yang full, keasaman ringan
yang segar seperti apel hijau, anggur atau strawberry. Plus after taste seperti cokelat.
·
Arabika Java ArjunoKopi Arabika Arjuno di tanam di lereng Gunung Arjuno Malang,
Jawa Timur dengan rata rata ketinggian 1200-1300 mdpl. Proses pasca panen
natural. Dengan proses roasting medium kopi arjuno memiliki notes sweaty,
fruity, sedikit asam, body kental dan sedikit nutty.
·
Arabika
Flores BajawaDi dataran tinggi Ngadha Kecamatan Bajawa, kopi ditanam pada
ketiggian antara 1000 – 1550 mdpl. pada tanah vulkanik jenis Andosol yang subur
dengan suhu udara rata-rata 15 – 25 ºC dan pada saat-saat tertentu suhu udara
bisa mencapai (< 10 ºC). Kopi arabika Flores Bajawa mempunyai cita rasa
notes secara umum memiliki komponen-komponen citarasa utama sebagai berikut:
bau kopi bubuk kering (fragrance) dan bau kopi seduhan (aroma) kuat bernuansa
bau bunga (floral), perisa (flavor) enak dan kuat, kekentalan (body) sedang
sampai kental, keasaman (acidity) sedang, serta kesan rasa manis (sweety) kuat.
·
Arabika
Ijen RaungDitanam di lereng Gunung Ijen Desa Sukorejo Kecamatan Sumber
Wringin Bondowoso. Dengan ketinggian 900-1500 mdpl. Proses pasca panen natural, semi
wash, full wash dan honey. Varietas kopi: linie S bourbon dan catura, dengan level
roasting medium to bold memiliki notes sweetness, floral dan sedikit acidity.
·
Arabika
Papua Lemba BaliemDi tanam di lembah Baliem dengan ketinggian 1400-2000
mdpl dengan proses pasca panen wet dan dry. Level roasting medium dengan notes
mocca, saltty tipis, manis body bold.
· \
Arabika
Aceh GayoDitanam di lereng Gunung Gerdong dengan ketinggian 1300-1500
mdpl. Varietas kopi bourbon, proses pasca panen wash. Level roasting medium to
bold dengan notes spicy, nutty, sedikit fruity dan floral.
·
Robusta
TemanggungTumbuh di lereng Gunung Sumbing Sindoro dengan ketinggian dibawah 800 mdpl
dan memiliki suhu 21-24 derajat celcius. Bercita rasa lebih seperti cokelat dan
memiliki bau khas yang cenderung manis.
·
Robusta
DampitDitanam
di dataran Gunung Semeru tepatnya kecamatan dampit dengan ketinggian kurang
lebih 900mdpl. Kopi robusta dampit umumnya dry proses. aroma yang dapat tercium
terutama dalam proses penggilingan adalah wangi karamel serta milk chocolate
dan full body (kekentalan yang penuh) ditambahkan acidity yang rendah
dengan sensasi akhir rasa karamel dan sedikit aroma earthy yang terasa dan
tercium cukup lama.
More coffee stories at
Tirana Art House and Kitchen
Jl Suryodiningratan 55 Yogyakarta
Open daily 09.00-24.00 WIB
IG @TiranaKitchen
Open daily 09.00-24.00 WIB
IG @TiranaKitchen
No comments:
Post a Comment