Ditemui di butik Tirana House & KidsHouse, perempuan yang akrab disapa Nunuk ini mengatakan, aksi menyumbangkan tiga potong pakaian kali ini termasuk aksi sosial dalam rangka bulan Ramadhan kali ini. Nantinya baju yang terkumpul akan disumbangkan ke panti asuhan dan panti jompo di wilayah Yogyakarta. Nunuk menjelaskan baju yang diterima tidak usah bermerk, asal layak pakai, tidak terkena noda, tidak berlubang, dan jika ada zipper, masih berfungsi dengan bagus. "Selain baju yang ditukar voucher, kami juga sudah punya stock baju yang siap disumbangkan. Jadi meskipun hasil penukaran baju bekas dengan voucher sedikit, kami tetap akan menyumbangkan baju ke panti asuhan dan panti jompo. Kegiatan ini berlangsung hingga akhir Juli, " papar Nunuk kepada Koran Merapi belum lama ii.
Aksi sosial yang dilakukannya tidak hanya di bulan Ramadhan kali ini saja. Beberapa waktu lalu, ia dan karyawannya menggalang dana untuk kepentingan sekolah-sekolah di dekat butik yang dikelolanya. Setiap harga baju yang dibeli, akan dipotong sebesar Rp 55,- dan dikumpulkan untuk kepentingan sekolah yang membutuhkan. Karena nominalnya sedikit, penggalangan dana tersebut dilakukan cukup lama sekitar lima bulan. "Hasil penggalangan dana sekitar Rp 5 Jua. Kemudian kami sumbangkan dalam bentuk buku dan uang tunai ke sekolah di dekat sini, " ungkap Nunuk.
Ramadhan tahun lalu, Nunuk juga menggelar aksi sosial sembako murah. Ia sengaja menggandeng perangkat desa setempat untuk membagikan voucher sebesar Rp 50 ribu secara cuma-cuma. Kemudian voucher tersebut bisa digunakan untuk membeli sembako atau baju-baju yang sudah disediakan. Bahkan di butik yang baru berusia tiga tahun ini Nunuk selalu mengadakan workshop dan terbuka bagi umum.
Belum lama ini, Nunuk mengadakan workshop tentang mengolah limbah kaca. Masyakarat pun banyak yang tertarik dan mengikuti workshop tersebut. "Kalau mengadakan workshop itu ide saya. Saya cari teman saya yang punya pengalaman untuk menjadi pembicara. Selama ini peminatnya cukup bagus. Tapi tiap workshop, pesertanya dibatasi karena terkendala tempat, " ungkap Nunuk.
Selain mengadakan workshop mengelola limbah kaca, beberapa workshop yang pernah diadakannya antara lain workshop masak, merajut, membuat sabun dari bahan alami, workshop seni grafis dan workshop tarot. "Pesertanya beragam. Biasanya sesuai minat masing-masing, " imbuh Nunuk.
Ibu dari putri berusia lima tahun ini mengaku dalam menjalankan bisnis butik, ia tidak melulu mencari keuntungan saja. Tetapi harus berbagi rejeki terutama kepada orang-orang yag tidak mampu dan membutuhkan. (Tiw)-a.
Dimuat di Koran Merapi | Rubrik Warna Warni | Sabut Legi, 11 Juli 2015 | halaman 5
----------------------------
 |
| Jawa Pos | Minggu, 12 Juli 2015 | hal 5 |
Tukarkan baju lama layak pakai dengan voucher belanja di Tirana House Rp 50rb per 3pcs baju. Baju apa saja, boleh pakaian perempuan atau laki-laki.
Untuk baju anak, minimal usia 5th. Yang di bawah 5th tidak bisa diuangkan, tapi silakan kalau mau disumbangkan.
Voucher belanja Rp 50.000,- harus langsung digunakan untuk belanja di hari yang sama, minimal Rp 250.000,- Jadi setiap Rp 250.000,- dapat potongan Rp 50.000, Voucher belanja hanya berlaku untuk pembelian apparel (pakaian, underwear).
CONTOH:
Sahabat membawa 6 baju bekas, berhak atas voucher senilai Rp 50.000,- x 2. Kalau belanja hanya Rp 350.000,-, voucher yang bisa digunakan hanya Rp 50.000,-. Voucher tidak bisa digunakan di hari lain, hanya hari itu, di hari Sahabat membawa pakaian lama layak pakai nya.
Pakaian lama layak pakai akan disumbangkan.
Among Tamu kami akan cek kelayakan pakaian, misalnya:
- Tidak ada sobek/bolong
- Tidak ada noda
- Zipper tidak rusak
- Kancing masih lengkap
Among Tamu berhak menolak pakaian yang tidak layak pakai.
Sahabat Tirana juga bisa hanya menyumbangkan pakaian tanpa belanja, untuk ikut berpartisipasi pada Small Act ini. Program berlangsung sampai akhir Juli 2015.
No comments:
Post a Comment